Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya memberikan jatah kursi menteri bagi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam kabinet yang akan dibentuknya. Tapi, tentang siapa calon menteri yang akan diajukan tergantung hasil rekonsiliasi PPP.
Kabar itu disampaikan politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Aria Bima usai bertemu selama 15 menit dengan Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (21/10). “Saya datang, hanya memastikan PPP masuk ke dalam kabinet. Akhirnya, Bapak Jokowi sepakat bahwa PPP diakomodasi di dalam kabinet," ujar dia.
Aria mengaku tidak tahu berapa jumlah kursi menteri dan posisi yang diberikan untuk PPP. Menurut dia, Jokowi saat ini masih menunggu pertemuan internal PPP bersama Ketua Majelis Syariah PPP Maimoen Zubair untuk melakukan rekonsiliasi partainya.
Pembahasan lebih lanjut mengenai nama calon menteri yang akan diajukan PPP, sebut Aria, akan bergantung pada Maimoen. “Tergantung Mbah Moen tadi untuk rekonsiliasi bahwa harus ada kesepakatan. Figur rekonsiliasi itu adalah Mbah Moen," ujar dia.
Aria menambahkan, kepastian PPP bergabung dalam kabinet Jokowi juga sudah dicantumkan dalam kontrak koalisi di Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat dan Fraksi Majelis Permusyawaratan Rakyat.
“Sudah by process saat di fraksi DPR dan MPR. Insya Allah untuk pembagian komisi sudah bersama-sama dengan PPP," tandas dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved