Sebanyak 3.871 rumah warga pada 11 kecamatan di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara terendam banjir. Bencana ini juga menyebabkan 8 tanggul jebol, beberapa jembatan terputus, dan sejumlah ruas jalan yang terabrasi.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Asahan, Khaidir Sinaga, Kamis (09/11), mengatakan, rata-rata ketinggian air mencapai 50 cm hingga 60 cm.
Ia menyebut, dampak banjir juga dirasakan oleh tiga sekolah dasar (SD) dan 5 kantor pemerintahan. Air juga merendam ratusan hektare lahan pertanian, baik tanaman padi maupun palawija. Banjir juga mengakibatkan longsor pada beberapa wilayah di Asahan. "Kerugian materi akibat bencana banjir ditaksir sekitar Rp47 miliar," kata Khaidir.
Ia menjelaskan, banjir terjadi akibat hujan yang terjadi di hulu sungai di Kabupaten Simalungun. Ini mengakibatkan debit air Sungai Aek Silau Piasa dan Sungai Piasa Ulu yang melintasi Asahan meningkat.
“Kondisi itu diperparah dengan kondisi dinding sungai yang rendah karena tidak mampu menampung tinggi debit air, sehingga limpasan air meluap ke permukiman warga dan jalan," ujar dia.
Khaidir menambahkan BPBD telah mendirikan Posko Induk Tanggap Darurat di halaman kantor BPBD di Kisaran. Ada pula sejumlah posko lapangan, meliputi posko kesehatan dan dapur umum telah didirikan untuk membantu penduduk yang terdampak bencana tersebut.
© Copyright 2024, All Rights Reserved