Siapa yang tak kenal K.H Abdurahman Wahid atau dikenal Gus Dur, Presiden Indonesia keempat. Pada zaman Gus Dur, berbagai peristiwa penting tidak terdokumentasikan dengan baik.
Mengingat pentingnya arsip dalam tiap masa jabatan presiden, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) berupaya mendokumentasikan tahapan-tahapan kepemimpinan nasional, serta berbagai kegiatan kepala negara, termasuk blusukan yang dilakukan oleh Presiden Joko Wododo, dan presiden-presiden lainnya.
"Dokumentasi kepemimpinan Soekarno, Soeharto dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah lengkap dan semua tersimpan di ANRI. Harus diakui, mengumpulan arsip kepresidenan memang tak semulus zaman SBY. Begitu juga pada era Gus Dur, salah satunya," Dekrit Presiden Gus Dur yang membubarkan DPR dan MPR saat itu tidak ada bukti catatatan tertulis," kata kepada ANRl, Mustari Irawan, kepada politikindonesia.com usai menerima secara langsung arsip-arsip Gus Dur periode tahun 1999-2001 dari Sinta Nuriyah Wahid yang merupakan istri Gus Dur di Kantor ANRI, Jakarta, Rabu (02/08).
Dijelaskan, arsip-arsip yang diserahkan sebanyak 180 album dengan jumlah 14.116 lembar arsip foto. Adapun arsip-arsip yang diserahkan antara lain Pengangkatan dan pengambilan sumpah/ janji Presiden RI ke-4 Gus Dur dan penyerahan hasil-hasil sidang umum Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI kepada Presiden RI ke-4. Selain itu, terdapat pula arsip-arsip mengenai kunjungan kerja kepresidenan dalam dan luar negeri.
"Penyerahan Arsip Presiden RI ke-4 merupakan program kerja kami dalam rangka penyelamatan arsip kepresidenan. Penyelamatan arsip Kepresidenan ini bertujuan untuk dapat dilestarikan dan dimanfaatkan seluas-luasnya untuk kepentingan kebangsaan, kemasyarakatan, pemerintahan dan pembangunan. Hal itu sejalan dengan salah satu tugas penting kami sebagai lembaga negara," ungkapnya.
Menurutnya, salah satu tugas ANRI adalah menyelamatkan arsip statis, yakni arsip yang memiliki nilai guna kesejarahan dari perjalanan negara dan bangsa Indonesia. Terlebih memori para presiden RI masih banyak hal yang harus dilakukan untuk mendokumentasikan arsip-arsip tersebut. Untuk melakukan itu semua, tentu pihaknya tidak bekerja sendiri. Namun perlu bantuan dan keseriusan berbagai pihak, terutama juga kepercayaan keluarga para tokoh untuk menyelamatkan arsipnya.
Hal ini terlihat dari semangat dan antusiasme keluarga Gus Dur untuk terselamatkan arsip tersebut sangat tinggi. Sehingga dapat dijadikan contoh dan tauladan, bagi keluarga tokoh-tokoh lainnya di kemudian hari. Semoga ke depaanya, akan terselamatkan pula arsip-arsip dari tokoh-tokoh lainnya," paparnya.
Sementara itu, Sinta Nuriyah Wahid menambahkan, keberadaan ANRI sangatlah banyak manfaatnya. Berbagai peristiwa penting perjalanan bangsa ini meninggalkan berbagai bukti otentik yang terdokumentasikan dalam wujud arsip. Semua itu perlu dirawat agar generasi muda tetap memahami perjalanan sejarah bangsa ini.
"Kami berharap dengan penyerahan arsip ini, semua masyarakat bisa mengetahui perjalanan dan kesibukan para presiden. Penyerahan arsip ini dalam rangka pelestarian dan penyelamatan arsip yang bernilai guna bagi kehidupan bermasyarakat," katanya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved