KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) turut memberikan komentar tentang beredarnya video Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di depan warga Kepulauan Seribu dengan menyebutkan surat Al Maidah yang telah memancing berbagai reaksi dari publik.
Lewat akun resmi media sosial facebook-nya pimpinan pondok pesantren Daarut Tauhiid Bandung ini, Jumat (07/10) menggunggah video berdurasi 7 menit 20 detik yang berisi pernyataannya menanggapi tentang pidato Ahok di Kepulauan Seribu itu yang menyebutkan surat Al Maidah 51 itu.
"Kemarin terjadi kehebohan dengan viral tersebarnya pidato saudara Ahok di Kepulauan Seribu sehingga banyak umat Islam yang terluka," ujar Aa Gym.
Dalam video itu, Aa Gym menuturkan Ahok yang terlahir sebagai Etnis Tionghoa bukan pilihannya namun hal tersebut adalah takdir yang menciptakannya. "Sehingga bukan wilayah kita untuk mengomentari etnis," kata dia.
"Kedua bahwa saudara Ahok beragama non Islam, itu adalah pilihan dan setiap orang berhak menentukan apa yang akan dipertanggungjawabannya dunia akhirat. Bagi kita umat Islam tidak ada masalah, lakum dinukum waliyadin," ujarnya.
Namun, ujar Aa Gym, soal Ahok yang menyebutkan surat Al Maidah pada sebuah acara yang digelar di Kepulauan Seribu tidaklah tepat. "Adapun saudara Ahok memberikan statemen pernyataan terhadap Alquran dengan perkataan yang tidak pada tempatnya dengan cara yang tidak pada tempatnya, ini adalah perbuatan melampaui batas, ini adalah perbuatan tercela, ini adalah perbuatan yang akan menimbulkan konsekuensi dari perkataannya," kata dia.
Oleh karena itu, ujar Aa Gym, sangat bisa dimaklumi jikalau umat Islam merasa tersinggung terluka oleh pernyataan yang melampaui batas ini. "Apalagi seorang yang diberikan cobaan jadi pimpinan di Jakarta," ujarnnya.
Walaupun demikian, Aa Gym mengimbau kepada umat Islam agar bisa menyikapi pernyataan Ahok dalam video tersebut dengan tidak melampaui batas yang ada.
"Namun pada saat yang sama kita pun harus menyikapi orang yang melampaui batas ini dengan sikap yang ada dalam koridor ahlakul karimah. Islam tidak mengenal kedzoliman kepada siapapun. Kita sikapi perbuatan Ahok ini dengan sikap yang tidak melampaui batas bahkan menunjukkan bagaimana Islam menyikapi dengan sikap terhormat, akhlakul karimah," kata dia.
Aa Gym menambahkan, kepada Umat Islam seluruhnya bahwa takdir adanya kejadian ini adalah ladang untuk beramal dan pencerah pemikiran serta sikap kita. "Ini alat ukur apa hati kita tersinggung atau tidak. Kalau kita merasa biasa-biasa saja Alquran diremehkan, maka itu menunjukkan kadar keimanan kita yang masih rendah," kata Aa Gym.
Aa Gym mencontohkan, andai kata kita tersengat merasa terluka, maka ini kita syukuri bahwa kita masih peduli dan menghormati kalam Allah. Namun pada saat yang sama, kita pun harus menyikapi orang yang melampaui batas ini dengan sikap yang ada dalam koridor akhlakul karimah. Islam tidak mengenal kezaliman terhadap siapa pun.
"Karena itu, kita sikapi perbuatan Ahok ini dengan sikap yang tidak melampaui batas. Bahkan menunjukkan bagaimana Islam menyikapi dengan sikap terhormat akhlakul karimah. Sebaiknya kita ingatkan saudara Ahok bahwa perbuatan ini perbuatan yang sangat salah, dianjurkan unutk memohon maaf secara terbuka kepada ummat Islam, diakui dengan jujur dan tidak boleh mengulanginya lagi," katanya.
Dan andaipun sudah meminta maaf terbuka, umat Islam adalah pemaaf. Namun, jikalau tidak merasa bersalah dan tetap melakukan perbuatan seperti ini, Aa Gym pun menyarankan untuk menyelesaikan dalam koridor hukum.
"Kita tuntut keadilan lewat koridor yang benar-benar diharapkan bisa menuntaskan ini dengan sikap yang adil".
Aa Gym mengatakan, banyak hikmah kejadian ini. Nyata, ujar dia, bahwa pemimpin yang berbeda akidah tidak akan pernah bisa memahami apa yang kita muliakan, apa yang kita hormati. Sulit bagi pemimpin yang berbeda akidah akan memuliakan Allah karena tidak mengimaninya.
"Tidak akan bisa menghormati Alquran karena tidak mengimaninya. Tidak akan bisa menghormati dan memuliakan Rasulullah SAW sebagaimana mestinya karena tidak mengimaninya. Nyatalah bahwa Alquran, 7 ayat memerintahkan kita untuk tidak memilih yang berbeda akidah, karena memang tidak akan pernah bisa memuliakan Allah, memuliakan kalam Allah, memuliakan rasulullah sebagaimana mestinya," tegasnya.
Aa Gym berharap, dengan adanya kejadian ini, benar-benar membuat semua memahami apa yang semestinya dilakukan. "Mudah-mudahan semua pihak mendapat pelajaran dan mengambil hikmah. Sekian, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," kata Aa Gym.
© Copyright 2024, All Rights Reserved