Upaya rekonsiliasi 2 kubu di Partai Golongan Karya menunjukkan tanda-tanda kemajuan. Kedua kubu setidaknya sudah bersepakat, Musyawarah Nasional (Munas) Golkar akan digelar pada Mei dengan dasar Dewan Pengurus Pusat hasil Munas Bali.
Hubungan dan komunikasi Agung Laksono dan Aburizal Bakrie (Ical) juga semakin membaik. Pada Rabu malam kemarin, Agung mengundang Ical dan sejumlah petinggi Partai Golkar ke rumahnya di kawasan Cipinang Cimpedak, Jakarta Timur. Malam itu, Agung memperingati ulang tahunnya yang ke-67.
Di sela pesta ulang tahun itulah, ujar Agung, sempat dibahas juga secara informal rencana Golkar menggelar Munas pada bulan Mei mendatang. Dasar yang dipakai untuk menggelar Munas adalah hasil Munas Bali 2014 yang mengangkat Ical sebagai Ketua Umum Golkar.
“Di situ juga tetap dibicarakan secara informal saja bahwa munas Golkar tetap digelar bulan Mei. Paling lambat pertengahan bulan Mei. Yang dipakai dasar adalah DPP Munas Bali," ujar Agung kepada pers di usai acara dies natalis Universitas Moestopo di Kebayoran Baru, Kamis (24/03).
Dikatakan Agung, meski menggunakan dasar DPP hasil Munas Bali, panitia Munas nantinya juga akan mengakomodir pengurus hasil Munas Ancol. Ini menunjukan bahwa rekonsiliasi di tubuh Golkar sudah benar-benar berjalan.
Hasil Munas nantinya tentu akan dibawa ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk mendapatkan pengesahan. Sebelumnya Kemenkumham telah memperpanjang kepengurusan Partai Golkar hasil Munas Riau 2009. Namun setelah itu, Mahkamah Agung justru memenangkan kepengurusan Partai Golkar hasil Munas Bali pimpinan Ical.
Melalui Munas itulah nantinya, pengurus Golkar yang baru akan lahir. "Artinya dipersyaratkan tetap ada Munas, karena munas adalah salah satu cara untuk mempersatukan Golkar dan memilih pengurus baru. Dengan demikian ada pengurus yang bersifat permanen," terang Agung.
© Copyright 2024, All Rights Reserved