Koalisi Merah Putih selaku gabungan partai politik yang mengusung calon Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa sebagai Capres secara de facto sudah bubar. Satu persatu anggota parpol bergabung dengan pemerintah. Tinggal Partai Gerindra sendiri yang berjuang sebagai oposisi.
Demikian disampaikan Sekjen DPP Gerindra Ahmad Muzani kepada pers di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (04/02). “Secara de facto partai-partai yang sekarang bergabung di KMP, kami sudah katakan KMP sudah selesai," ujar dia.
Muzani mengatakan, KMP sebelumnya menjadi kekuatan pengontrol pemerintah. Tetapi, setelah setahun lebih, ada banyak perubahan sikap parpol anggotanya. “Sekarang hampir setahun setengah, satu per satu merotol karena itu, de facto KMP sudah bubar," ujar dia.
Meski demikian, Muzani menegaskan, Gerindra tetap memilih menjadi oposisi. Sikap PAN yang disusul Golkar serta PPP bergabung dengan koalisi mendukung pemerintah, tidak akan diikuti Gerindra. “Itu tidak akan meruntuhkan posisi Gerindra sebagai oposisi. Pemerintah sebaik apapun butuh oposisi," ujar dia.
Gerindra sendiri akan merayakan ulang tahunnya yang ke-8, tepatnya pada 6 Februari mendatang. Peringatakn ini mengangkat tema, Tetap Setia Bersama Rakyat. “Ini untuk meneguhkan posisi Gerindra untuk tetap jadi kekuatan penyeimbang, kekuatan oposisi di gedung ini sebagai amanat demokrasi," ujarnya.
Dikatakan Muzani, menjadi oposisi bukan berarti selalu melawan dengan kebijakan pemerintah. Gerindra mengaku tidak mau jadi sembarang oposisi. “Tidaklah oposisi asal-asalan. Tidak selalu berbeda dengan pemerintah. Sebagai partai oposisi, kami akan ambil sikap konstruktif," tandas Muzani.
© Copyright 2024, All Rights Reserved