Sayap militer Hamas, Brigade Al Qasam membantah telah menahan Letnan Dua Hadar Goldin, 23, seorang tentara Israel yang mencoba menghancurkan terowongan Hamas di Gaza Selatan. Bantahan itu menanggapi pernyataan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, yang menyerukan pembebasan Hadar sebagai prasyarat bagi pembicaraan gencatan senjata lebih lanjut.
Seperti dikutip Al Jazeera dan BBC, sayap militer mengatakan bahwa mereka kehilangan kontak dengan beberapa pejuangnya di Gaza Selatan, dan mungkin saja Hadar Goldin telah tewas.
"Kami tidak tahu tentang di mana tentara Israel itu atau apa situasinya. Kami kehilangan kontak dengan kelompok yang membuat misi bunuh diri di dekat Rafah setelah hal itu dilakukan," sebut kelompok itu.
Isu penculikan itu jadi alasan berakhirnya rencana gencatan senjata 72 jam hanya beberapa jam setelah dimulai pada pukul 08.00 Jumat kemarin.
Obama mengeluarkan pernyataan bernada tudingan ke Hamas atas gagalnya gencatan senjata. Menurut dia, Hamas harus menunjukan keseriusan ingin mengakhiri kekerasan. "Warga sipil tak berdosa terjebak dalam baku tembak harus membebani hati nurani kita," katanya.
Serangan udara Israel berlanjut sampai dini hari tadi, dengan korban lebih dari 100 warga Palestina yang tewas. Militer Israel mengatakan Hadar Goldin hilang ketika tentaranya, yang 2 di antaranya tewas, diserang ketika mencoba untuk menghancurkan terowongan Hamas di Gaza Selatan. Bentrokan itu terjadi hanya beberapa jam setelah kedua pihak menyepakati gencatan senjata 72 jam yang akhirnya gagal.
© Copyright 2024, All Rights Reserved