Polda Metro Jaya menggunakan formasi pengamanan 2: 4: 8 dalam pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS) di wilayah Jakarta. Artinya, 2 personil polisi serta 4 personil Linmas akan mengamankan 4 TPS.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono kepada pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (08/02), mengatakan, Polda mengerahkan 16.222 personel untuk mengamankan seluruh TPS di wilayah Jakarta. Jumlah TPS yang akan digunakan warga Jakarta pada 15 Februari mendatang sebanyak 13.023 TPS. Sedangkan di Banten ada sekitar 10.000 TPS.
"Ada 16.222 personel kepolisian untuk mengamankan itu, nanti ada Linmas yang membantu," terang Argo.
Polisi telah memetakan TPS mana saja yang rawan atau perlu perhatian khusus. Misal, rawan bencana seperti banjir atau longsor. Atau TPS rawan di dekat kediaman para tokoh partai politik, tempat ibadah, mau pun di sekitar wilayah perkantoran.
"Tentu itu perlu diintensif. Rumusnya, tentunya nanti ada 2 polisi, 4 Linmas di 4 TPS. Selain itu, ada kepolisian yang bersiap-siaga dan patroli, semuanya bisa tercakup," terang Argo.
Ia menambahkan, Polda Metro Jaya juga dapat bantuan personel dari wilayah Jawa Timur dan Jawa Barat. Selain kepolisian dan Linmas, tambah Argo, jalannya pencoblosan di setiap TPS juga diawasi oleh panitia pemilihan umum. Termasuk, saksi, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Usai pemungutan dan perhitungan suara di tingkat KPPS, kepolisian mengawal kotak suara, hingga sampai ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). "Nah di PPK itu lah, kita jaga jangan sampai kejadian yang tidak diinginkan terjadi," ucap Argo.
Kepolisian terus melangsungkan koordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilihan Umum, serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Kita berkoordinasi untuk mengamankan jangan sampai terjadi apa-apa dengan kotak suara," ujar Argo.
© Copyright 2024, All Rights Reserved