Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mengatakan, peristiwa penembakan atas mobil Toyota Harrier miliknya, adalah teror yang ketiga kali yang dialaminya. Meski begitu, Amien mengatakan telah memaafkan perbuatan pelaku.
“Kalau soal teror-teror seperti ini, ini yang ketiga," ujar Amien kepada pers, di kediamannya Pandean Sari, Sleman, Yogyakarta, Kamis (06/11).
Ia menyebut, teror pertama terjadi pada saat era reformasi 1997/1998 silam. Saat itu, Amien yang dikenal sebagai tokoh reformasi mendapati kaca rumahnya di lantai dasar dilempar batu oleh orang tak dikenal. “Yang kedua, dihantam batu juga. Tapi itu yang di lantai dua," kata Amien.
Teror yang ketiga adalah yang dilakukan pada Kamis dinihari tadi. Menurut Amien, ini merupakan teror pertama yang menggunakan senjata api. “Kalau menggunakan senjata api baru sekarang," ujar Amien.
Amien mengaku baru mengetahui perihal penembakan tersebut pada jam 06.00 WIB pagi. Padahal, aksi itu sudah terjadi sekitar pukul 02.30 WIB dinihari.
Mantan Ketua MPR itu menyebut, saat kejadian, ia masih terjaga hingga tengah malam. "Saya tengah malam masih browsing di internet," kata Amien.
Setelah itu, Amien tertidur dan bangun sekitar pukul 04.00 WIB pagi. Setelah itu, Amien ke masjid dan menjadi imam salat. “Saat pulang ke rumah belum tahu. Baru tahunya jam 06.00 WIB," ujar dia.
Mobil Harrier tersebut ditembak di bagian kaca belakang. Proyektil peluru tertinggal di dalam mobil. Diduga kuat, pelakunya adalah pria bermotor yang bolak balik di rumah tersebut.
Amien mengatakan dirinya telah memaafkan perbuatan pelakunya. “Mungkin juga pelakunya hanya dibayar. Saya memaafkan," ujar dia.
Amien memiliki sejumlah dugaan soal teror penembakan ini, namun dia tak mau mengumbar sesuatu yang tak pasti. Amien menyerahkan kasus ini sepenuhnya ke kepolisian. “Saya serahkan supaya kepolisian mengusut tuntas,” ujar dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved