Kumpulan asap akibat kebakaran lahan dan hutan di Pulau Sumatera, khususnya di Provinsi Riau, terbawa angin ke arah timur laut dan telah mencapai Selat Malaka. Meski demikian, hingga Jumat siang, asap tersebut belum memasuki wilayah daratan Singapura atau pun Malaysia.
"Asap masih di Selat Malaka," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin di Pekanbaru, Jumat (26/08).
Ia menjelaskan, berdasarkan citra satelit angin memang mengarah ke timur laut yang membuat asap dari Sumatera bergerak ke perairan Selat Malaka. “Jarak pandang di Singapura dan Malaysia masih normal. Kualitas udara di Singapura juga masih normal," terang dia.
Sugarin menambahkan, pada Jumat pagi terdeteksi 68 titik panas (hotspot) di wilayah Sumatera, melonjak dari sehari sebelumnya yang hanya ada berjumlah 9 titik.
Berdasarkan data Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), puluhan titik panas itu merupakan akumulasi kebakaran dari tingkat sedang dengan kepercayaan lebih dari 50 persen. Lokasinya tersebar sebanyak 67 titik di Riau dan 1 titik di Lampung.
Adapun sebaran titik panas di Riau antara lain ada di Kabupaten Rokan Hilir (44 titik), Bengkalis (17), Siak (4) dan Rokan Hulu ada dua titik. Dari 67 titik panas tersebut, 52 di antaranya diyakini merupakan kebakaran dengan tingkat kepercayaan lebih dari 70 persen.
© Copyright 2024, All Rights Reserved