Pemerintah Australia mengingatkan kepada warganya yang berada di Indonesia atas rencana demonstrasi besar di Kedutaan Besar Australia, di Jakarta yang rencananya akan digelar hari ini, Kamis (21/11). Warga Australia di Indonesia juga diminta untuk memonitor media lokal, menghindari protes dan waspada untuk keamanan.
"Polisi setempat (Polri) mengungkapkan, demonstasi akan dilakukan di luar Kedutaan Besar Australia pada tanggal 21 November 2013," dikutip dari Departemen Urusan Luar Negeri dan Perdagangan saat merilis travel advisory ke Indonesia dikutip dari Reuters.
Demonstrasi ini merupakan respon atas aksi penyadapan yang dilakukan oleh intelijen Australia kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, istri dan para menteri pada 2009 lalu.
Sejauh ini, Perdana Menteri Australia Tony Abbott belum mengonfirmasi kebenaran adanya aktivitas penyadapan di lingkungan kepresidenan. Abbot belum meminta maaf atas kejadian tersebut.
Namun, kemarin, Rabu (20/11), Abbot menyampaikan penyesalannya dan malu atas laporan media tentang kegiatan mata-mata itu.
Beberapa waktu silam, medio tahun 1999, hubungan Indonesia-Australia pernah mencapai titik nadir ketika Australia mengirim pasukan ke Timor Timur setelah militer Indonesia menarik diri dari bekas wilayah Indonesia itu.
Namun akhirnya hubungan Canberra dengan Jakarta perlahan dapat membaik dan meningkat setelah beberapa waktu berjalan usai kejadian tersebut.
Kini hubungan ini kembali memburuk, karena adanya laporan penyadapan telepeon terhadap Presiden SBY dan sejumlah pejabat Indonesia oleh badan intelejen Australia yang diungkap beberapa media internasional.
© Copyright 2024, All Rights Reserved