Pabrikan software antivirus asal Cekoslovakia, Avast sepakat untuk mengakuisisi pesaingnya asal Belanda, AVG Technologies. The Wall Street Journal, Jumat (15/07), melaporkan, nilai akuisisi Avast terhadap AVG mencapai US$1,3 miliar (sekitar Rp17 triliun).
Avast sepakat untuk membeli saham AVG senilai US$25 per lembarnya secara tunai. Nilai tersebut lebih tinggi 33 persen dari harga saham AVG saat penutupan bursa pada Kamis (07/07).
"Kami sedang berada di industri yang sedang cepat berubah, akuisisi ini memberikan keuntungan jarak dan teknologi agar kami bisa menjadi pilihan pelanggan kami di masa kini dan nanti," kata CEO Avast, Vince Steckler.
Dengan mengakuisisi AVG, maka Avast berharap bisa bersaing dengan perusahaan-perusahaan antivirus besar lainnya di dunia, seperti Symantec.
Symantec sendiri sebelumnya juga telah melakukan aksi korporasi dengan mengakuisisi perusahaan keamanan cyber, Blue Coat System di pertengahan Juni 2016.
Para pemain di industri antivirus dan keamanan cyber saat ini sedang melakukan konsolidasi dan membuka akses ke pasar baru, dengan cara akuisisi atau membeli teknologi.
Mereka juga ingin menangguk untung besar-besaran, seiring dengan perusahaan-perusahaan besar dan mapan yang sedang mencari solusi untuk menangkal ancaman cyber generasi baru.
© Copyright 2024, All Rights Reserved