Banjir bandang yang melanda Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, sejak awal April telah membuat puluhan hektare sawah petani rusak. Banjir tersebut juga merobohkan 4 jembatan.
Kepada pers, Minggu (21/04), Kasi Penanggulangan Bencana Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo Setyo Budiono mengatakan, keempat jembatan yang hancur adalah jembatan Plapar di Desa Caluk, Kecamatan Slahung; jembatan Poh Rangkak di Desa Wringinanom, Kecamatan Sambit; jembatan Glodo di Desa Bancar, Kecamatan Bungkal; dan jembatan di Desa Pangkal, Kecamatan Sawoo.
“Tiga jembatan ambrol pada pekan pertama dan pekan kedua April. Sedang satu lagi jembatan ambrol Sabtu (20/4) malam di Desa Pangkal, Kecamatan Sawoo,” ujar dia.
Dari empat jembatan yang ambrol tersebut, menurut Setyo, yang paling mengganggu lalu lintas adalah jembatan Plapar di Desa Caluk, karena jembatan tersebut berada di jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Ponorogo dan Pacitan.
Sejak jembatan itu ambrol, jalur Ponorogo-Pacitan hingga kini belum normal. Pasalnya, pemerintah provinsi masih melakukan pembangunan kembali jembatan yang putus. “Untuk sementara pemerintah provinsi membangun jembatan darurat agar jalur Ponorogo-Pacitan atau sebaliknya bisa dilewati kendaraan roda 2dan 4," jelas Setyo.