Saat ini setidaknya 22 orang dilaporkan hilang dalam bencana banjir di Jepang yang terjadi sejak kemarin, Kamis (10/09). Hingga saat ini tim penyelamat hingga kini masih berupaya menolong dan mengevakuasi korban.
Hujan deras terus menggempur Jepang semenjak badai topan Etau terjadi Rabu kemarin. Badan Meteorologi Jepang menyatakan hujan seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Lebih dari 140.000 orang di Sendai disarankan untuk segera mengungsi ke daerah lainnya yang lebih aman.
Japan Today, Jumat (11/09), melaporkan, di Joso, prefektur Ibakari, ratusan orang pasrah menunggu pertolongan selama berjam-jam karena rumah mereka digenangi air luapan Sungai Kinugawa.
Walikota Joso, Toru Takasugi, menyatakan pemerintah kota masih berusaha menemukan dan menyelamatkan 22 orang yang hilang.
Kemudian di daerah prefektur Tochigi, bencana banjir ini telah menewaskan satu orang dan ratusan lainnya luka-luka.
Direktur Badan Metereologi Jepang, Takuya Deshimaru, mengatakan situasi ini tidak normal dan Jepang berada dalam kondisi yang membahayakan.
Kementerian Infrastruktur Jepang sudah mengerahkan 5 mesin pompa air di Sungai Kinugawa dan akan menambah armada bantuan. Kementerian juga mengirimkan tenaga ahli untuk memeriksa kerusakan bantaran sungai.
Departemen Kepolisian hari ini mengirimkan 100 tenaga ke Joso untuk memberikan bantuan dengan dukungan dari Departemen Pemadam Kebakaran yang mengevakuasi menggunakan helikopter.
Usaha penyelamatan dari gabungan tenaga bantuan itu berhasil mengevakuasi Masao Sakai (64) yang terjebak di atas tiang listrik. Penyelamat mengatakan Masao sangat panik dan kelelahan hingga tidak dapat berbicara saat diselamatkan.
Seorang perempuan yang mengungsi ke sebuah gedung sekolah mengatakan, dia tidak dapat menemukan satu orang pun tetangganya di tempat pengungsian itu. Sebelumnya dia melihat warga perumahannya meminta pertolongan dengan mengibaskan bendera.
“Saya tidak menemukan satupun tetangga saya di sini, saya sangat khawatir dengan mereka dan merasa seorang diri,” ujar perempuan tadi.
Sementara, seorang pria berusia 44 tahun selamat sampai di tempat pengungsian bersama istri dan dua orang anaknya. Pria itu mengatakan, tidak pernah menyangka sungai tersebut akan meluap.
© Copyright 2024, All Rights Reserved