Hingga Minggu (25/09) malam, tercatat 33 korban meninggal dunia akibat banjir bandang yang menerjang Garut, Jawa Barat. Sementara 20 orang lainnya, masih belum ditemukan. Petugas SAR memperluar area pencarian hingga ke Waduk Jati Gede di Sumedang.
"Penyisiran diperluas hingga wilayah Sumedang. Tim SAR mencari korban di kawasan Bojonglarang, Cimacan, Lapangan Paris, Waduk Jatigede dan Kampung Cusurat, Kecamatan Wado, Sumedang," terang Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
Dijelaskan, Tim SAR gabungan berasal dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, Tagana, PMI, relawan, NGO, SKPD dan masyarakat. Adapun kendala dalam pencarian korban adalah luasnya wilayah yang terdampak banjir bandang.
“Tim SAR harus mencari korban yang tertimbun bekas bangunan dan lumpur. Tidak semua lokasi dapat dijangkau alat berat sehingga pencarian dengan manual," terang Sutopo.
Ia menjelaskan, saat ini, 5 alat berat dan 8 anjing pelacak dari Polda Jawa Barat telah dikerahkan. Akses menuju lokasi terdampak juga sempit. Sedangkan di sungai, kondisi aliran Sungai Cimanuk keruh karena sedimentasi tinggi.
“Tim SAR menyusuri sungai hingga Waduk Jatigede di Sumedang. Cuaca kurang bersahabat karena hujan sering turun," ujar dia.
Hingga Minggu (25/09) sore, tercatat 33 orang korban meninggal, 20 orang hilang, 35 orang luka-luka dan 6.361 orang mengungsi akibat banjir ini.
Pendataan sementara terdapat 2.049 rumah rusak yang meliputi 283 rumah hanyut, 605 rumah rusak berat, 200 rumah rusak sedang dan 961 rumah rusak ringan. Sutopo mengatakan, masyarakat telah setuju untuk relokasi.
BNPB menurunkan tim untuk melakukan perhitungan kerugian dan kerusakan alibat bencana untuk rencana penyusunan rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi pascabanjir nantinya. Penanganan darurat terus dilakukan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved