Presiden Joko Widodo mengharapkan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dapat mewujudkan impian rakyat Palestina memiliki sebuah negara yang merdeka. Jokowi juga menyatakan pentingnya perhatian dan penyelesaian krisis kemanusiaan di Rakhine, Myanmar.
Harapan itu disampaikan Jokowi di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) dengan PBB. Isu tersebut kembali dikemukaan dalam pertemuan dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres, Senin (13/11).
“Saya paham bahwa kemerdekaan penuh Palestina tidak mudah. Namun, saya berharap di bawah kepimpinan Yang Mulia, isu Palestina dapat mengalami kemajuan yang signifikan," ujar Jokowi kepada Sekjen PBB pada KTT ASEAN-PBB ke-9 di Manila, Filipina, pada Senin (13/11).
Dalam forum itu, Jokowi juga mengajak seluruh pemimpin negara ASEAN memperkuat sinergi dan kerja sama dengan PBB. Jokowi mengatakan, ASEAN dan PBB memiliki cita-cita dan tujuan yang sama, yakni memperkuat integrasi global demi menciptakan perdamaian dunia.
“ASEAN dan PBB memiliki misi dan agenda yang sama. Sinergi kita harus terus diperkuat," kata Jokowi.
Selain soal Palestina, Jokowi juga menyatakan pentingnya perhatian dan penyelesaian krisis kemanusiaan di Rakhine, Myanmar, yang telah memicu eksodus ratusan ribu Rohingya ke perbatasan, terutama Bangladesh.
Di sela KTT ASEAN, Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Sekjen PBB Antonio Guterres. Keduanya pun sepakat terus membantu penyelesaian konflik komunal yang telah menewaskan sekitar 1.000 orang, terutama Rohingya, di Rakhine State sejak akhir Agustus lalu itu.
“Jika tidak selesai, maka krisis ini akan berdampak pada stabilitas dan keamanan kawasan. Krisis yang berkelanjutan juga akan melahirkan radikalisme dan bahkan meningkatnya ancaman terorisme," kata Jokowi.
Keduanya juga sepakat mendorong pemulangan pengungsi Rohingya antara Myanmar dan Bangladesh.
© Copyright 2024, All Rights Reserved