Bila tidak ada aral melintang, pagi ini, Rabu, 17 September 2014, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh akan meninjau langsung proses lanjutan penelitian yang dilakukan Tim Nasional di Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat.
"Para peneliti akan menunjukkan langsung kepada Menteri dan rombongan tentang lapisan-lapisan kebudayaan yang usianya lebih dari 5000 tahun," ungkap Erick Rizky, Anggota Tim Nasional Gunung Padang melalui sambungan telpon kepada politikindonesia.com, Selasa malam (16/09).
Erick menjelaskan, berdasarkan galian yang dilakukan para peneliti dibeberapa titik, didapatkan petunjuk tentang sebuah struktur bangunan raksasa di Gunung Padang. "Ketua Bidang Geologi Timnas, Dr.Danny Hilman menyebutnya sebagai Piramida Nusantara," ujarnya.
Kata Erick, struktur bangunan raksasa itu diperkuat juga dengan temuan-temuan Artefak yang dipimpin Ketua Bidang Arkeologi Timnas, Dr.Ali Akbar yang memperkirakan usianya lebih dari 5.200 tahun. "Semua temuan itu akan diperlihatkan kepada Pak Menteri dan rombongan."
Menurut rencana, Pak Nuh akan didampingi oleh Wamendikbud, Dirjen Kebudayaan, dan Wagub Jawa Barat.
Seperti diberitakan sebelumnya, para peneliti telah menemukan Artefak unik yang beranomali magnetik dan sebuah kepingan logam berbentuk bulat dengan aksara yang masih misterius, asal usulnya.
"Logam berbentuk bulat pipih itu ditemukan saat eskavasi, Senin (15/09) pagi. "Posisinya terbenam di tanah kedalaman 11 meter. Warnanya hijau dan beraksara yang tidak dikenal," ujar Erick.
Sebelum temuan logam pipih, para peneliti yang dibantu jajaran TNI, pada Senin (08/09) malam menemukan sebuah artefak di lapisan kedua situs megalitik itu. Artefak ini mengandung sejumlah anomali dan akan diteliti lebih lanjut.
"Benda yang bentuk Kujang ini tak hanya dibuat asal-asalan. Namun menggunakan perhitungan matematis yang teliti. "Bentuknya seperti senjata. Ada bagian pegangan, semacam pinggang, bagian bilah yang bifacial, tajaman dibuat dari dua sisi," ujar Ali Akbar.
Menurut dia, nama asli benda itu belum diketahui persis karena berasal dari masa prasejarah yakni suatu perioede ketika manusia belum mengenal huruf. Artefak itu berukuran 22 x 7 cm.
Sementara Wakil Ketua Tim Nasional Danny Hilman mengatakan, artefak itu mengingatkannya pada konstanta phi. Selain itu, ada kandungan magnetik di dalam batu tersebut dan pori-porinya tidak bersambung, sehingga air tidak masuk ke dalam benda tersebut."Jadi, ini artefak tidak dibuat dengan sembarangan, tapi dibuat dengan rumus matematika," paparnya.
Sejak kemarin, prajurit TNI Angkatan Darat dari Batalion Zeni dan Konstruksi tengah mengerjakan fasilitas penunjang di sekitar situs megalitikum Gunung Padang.Mereka tengah membangun sebuah landasan pesawat helikopter (helipad).
Helipad tersebut dibangun di area yang berada di luar situs Gunung Padang, sehingga tidak mengganggu situs bersejarah itu. Landasan itu berukuran 30 m x 10 m. tanahnya diratakan dan, dipasangi paving blok. Sebelumnya para prajurit TNI mengerjakan tempat parkir dekat area situs tersebut.
© Copyright 2024, All Rights Reserved