Bank Indonesia mencatat pertumbuhan utang luar negeri Indonesia terus mengalami perlambatan. Saat ini, utang luar negeri Indonesia tercatat lebih dari Rp3.000 triliun, dengan proporsi 29,2 persen dari pendapatan domestik bruto.
"Posisi utang luar negeri Indonesia pada September 2013 tercatat US$259,9 miliar atau tumbuh 6,7 persen dibandingkan tahun lalu," sebut BI dalam siaran persnya, Rabu (20/11) malam.
Dengan kurs tengah BI pada level Rp 11.631 per dollar AS, total utang luar negeri tersebut setara lebih dari Rp3.022 triliun. Proporsi utang tersebut menurut Bank Indonesia masih berada pada rentang yang aman berdasarkan praktik internasional. Meski demikian, Bank Indonesia menyatakan pula tetap akan memantau perkembangan utang luar negeri Indonesia, terutama utang jangka pendek dari sektor swasta.
Rata-rata pertumbuhan utang luar negeri pada September 2013 melambat dibandingkan rata-rata pertumbuhan selama Januari hingga Agustus 2013. Sebelumnya, utang luar negeri rata-rata tumbuh 8,8 persen.
Dijelaskan, perlambatan utang ini terjadi pada sektor publik maupun swasta. Di sektor publik, per September 2013 tercatat utang luar negeri mencapai US$123,2 miliar, tumbuh 2,1 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Pertumbuhan ini lebih lambat dari rata-rata Januari sampai Agustus 2013, yang tercatat sebesar 4,4 persen.
Adapun utang luar negeri sektor swasta, per September 2013 tercatat US$136,7 miliar, tumbuh 11,1 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Rata-rata Januari sampai Agustus 2013 adalah 13,4 persen.
BI mencatat, berdasarkan komposisi, utang luar negeri Indonesia per September 2013 didominasi utang jangka panjang. Dari total utang luar negeri saat ini, US$212,8 miliar diantaranya, sekitar 81,9 persen total utang, adalah utang jangka panjang. Selebihnya, US$47,1 miliar merupakan utang jangka pendek.
Pertumbuhan utang luar negeri jangka panjang per September 2013 tercatat 4,2 persen. Angka pertumbuhan ini lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan Januari hingga Agustus 2013 sebesar 7,1 persen.
Sementara pertumbuhan utang luar negeri jangka pendek tumbuh 19,2 persen, melejit dari rata-rata pertumbuhan Januari hingga Agustus 2013 yang tercatat 17,5 persen. Lonjakan utang luar negeri jangka pendek ini, menurut Bank Indonesia, didorong oleh utang sektor swasta kepada perusahaan afiliasinya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved