Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, nilai realisasi investasi di triwulan III 2016 sebesar Rp155,3 triliun. Jumlah itu meningkat 10,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dari jumlah itu, rinciannya yaitu realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp55,6 triliun, dan Penanaman Modal Asing (PMA) senilai Rp99,7 triliun. Adapun jika dibandingkan triwulan sebelumnya, realisasi pada triwulan III ini naik sebesar 2,5 persen.
“Data realisasi investasi tersebut sebagian besar berasal dari sektor manufaktur. Hal ini, sejalan dengan tujuan pemerintah yang ingin melakukan perubahan transformasi pembangunan, dari yang berbasis komoditas kepada industri pengolahan,” kata Kepala BKPM Thomas Lembong di Jakarta, Kamis (27/10).
Jadi, selain tumbuh secara nominal, ia menekankan pentingnya melihat apa yang terjadi dalam angka tersebut. Jika kenaikan, tetapi tidak sesuai dengan harapan maka hal itu dianggap percuma. “Kami ingin pelan-pelan mengutangi investasi di sektor komoditas,” kata Lembong.
Lembong membandingkan dengan data yang dimiliki oleh Kementerian Pariwisata. Di mana dalam data tersebut, menurut Lembong, realisasi investasi di sektor pariwisata meningkat pesat yaitu lebih dari 100 persen.
Selain manufaktur, pemerintah memang juga tengah mendorong investasi di industri pariwisata. Sebab, dampak lanjutan dari industri pariwisata sangatlah besar. Salah satunya terhadap pertumbuhan investasi di sektor proverti yang ada di kawasan wisata, dan peningkatan penerimaan devisa negara.
Adapun, dari data BKPM diketahui realisasi berdasarkan sektor untuk PMDN masih didominasi oleh industri transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp12 triliun atau 21,6 persen. Kemudian berikutnya industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi sebesar Rp9,2 triliun atau 14,7persen.
Selain itu sektor perumahan, kawasan industri, dan pekantoran sebesar Rp5 triliun atau 9 persen, dan sektor tanaman pangan dan perkebunan sebesar Rp4,7 triliun atau 8,5 persen. Sedangkan, untuk PMA mayoritas masih didominasi oleh sektor industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik senilai US$1,2 miliar atau 16,2 persen.
© Copyright 2024, All Rights Reserved