Para mantan pecandu narkoba di Gowa, Sulawesi Selatan, akan disediakan aktivitas untuk mengelola peternakan sapi. Untuk itu Deputi Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional dalam waktu dekat akan membuka lahan seluas 3 hektare untuk pertenakan sapi.
Mereka adalah para pecandu yang telah menjalani rehabilitasi di Balai Rehabilitasi BNN Badoka dan yang telah menjalani rehabilitasi di Rumah Dampingan BNN kota Makassar.
"Kami sudah meninjau lokasi untuk membuka lahan peternakan sapi bagi mereka yang sudah menjalani rehabilitasi selama setahun dengan memberikan kegiatan berternak," kata Kepala Sub Dinas Pascarehab Kedeputian Rehabilitasi BNN, Rinaldi Kusrin, di sela-sela kunjungannya di Rumah Dampingan Makassar, yang terletak di Jalan Adyaksa, Makassar, Kamis sore (05/09).
Rinaldi menjelaskan, pembuatan lahan ternak sapi membutuhkan anggaran sekira Rp200 juta- Rp500 juta. Dana tersebut keseluruhannya bersumber dari BNN. Pengerjaannya akan dilakukan pada pertengahan bulan September ini dan ditargetkan selesai dalam waktu 1 bulan.
Sebagai langkah awal, BNN akan menyiapkan 20 ekor sapi. Selanjutnya dari 20 ekor sapi yang disiapkan ini nanti terus berkembang. Bila terus berkembang maka hasilnya boleh diambil mereka yang mengelolanya.
Ada pun lahan yang digunakan adalah milik masyarakat setempat yang bersedia meminjamkannya kepada BNN. Kehadiran usaha peternakan sapi sebagai salah satu kegiatan bagi mantan pencandu narkoba berguna untuk mengembalikan semangat para manatan pecandu narkoba yang selama ini terasingkan dari lingkungan sekitarnya.
"Kami berharap, agar mantan-mantan narkoba ini bisa hidup seperti sedia kala, tidak menyendiri lagi. Biasanya, kalau mereka tidak diberi kegiatan, mereka bisa kembali menggunakan narkoba," kata Rinaldi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved