Lepas dari kontroversi yang ada, Liga Primer Indonesia (LPI) memang memiliki daya tarik. Paling tidak, klub tak lagi terlalu dipusingi oleh urusan dana. Lihat saja. CEO PT Pengelola Persibo Indonesia, Widiawan Ferianto Kodrat, mengemukakan, Tim Persibo mendapatkan alokasi Rp34 miliar dari LPI.
Kepada pers, dalam acara pengenalan Tim Persibo, di Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (07/01), Widiawan mengatakan, alokasi dana itu juga digunakan untuk memberikan subsidi kepada suporter Persibo Boromania.
Acara launching diikuti 22 pemain yang direkrut, dan dihadiri sejumlah undangan, di antaranya Wakil Bupati Bojonegoro, Setyo Hartono dan Ketua DPRD, M Thalhah.
Widiawan menyebutkan, dari alokasi dana tersebut, Rp10 miliar sudah dimanfaatkan untuk mengelola Persibo sejak Oktober 2010. Antara lain untuk membayar gaji pemain, selain melakukan kontrak ulang sejumlah pemain.
"Juga termasuk biaya Persibo melakukan lawatan pertandingan ke Malaysia, beberapa waktu lalu," katanya kepada pres, setelah acara launching di Mess Persibo, didampingi Manajer Persibo, Taufik Risnendar, Pelatih Sartono Anwar, Presiden Boromania, Basar dan wakil pemain, Aris Tuansyah.
Tahun ini, kebutuhan Persibo dengan 24 pemain, diperkirakan mencapai Rp24 miliar. Pihak manajemen menghitung, untuk kebutuhan membayar pemain dan kebutuhan lainnya, berkisar antara Rp2,3 miliar hingga Rp2,7 miliar per bulan.
Untuk urusan materi pemain, pihak manajemen tidak ikut campur. Semua diserahkan pelatih. Manajer Taufik Risnendar mengatakan, pemain lama Persibo tetap dipertahankan. Semua itu makin mengukuhkan semangat Persiob bergabung di LPI.
Taufik menyebutkan, kesiapan Persibo mengikuti laga di LPI sudah dipertimbangkan secara matang. Mereka menganggap bergabung ke LPI merupakan pilihan rasional, dibandingkan tetap bertahan di Super Liga Indonesia di bawah PSSI.
© Copyright 2024, All Rights Reserved