Sikap tidak tegas Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menjawab wacana tawaran maju sebagai pasangan Cawapres, terus menuai kritik. Abraham disarankan untuk melepas jabatannya sebagai pimpinan KPK jika memang mempunyai keinginan untuk maju dalam Pilpres mendatang.
Kritik itu disampaikan oleh politisi Partai Amanat Nasional (PAN), Didik J Rachbini, menanggapi sikap Abraham yang seolah membuka peluang dirinya digandeng parpol untuk maju dalam Pilpres mendatang. "Kalau mau nyapres masuk partai politik saja," ujar Didik kepada pers di Jakarta, Sabtu (22/03).
KPK adalah lembaga hukum yang independen dan harus bebas dari anasir politik. Abraham tidak bisa bertahan sebagai Ketua KPK jika serius mau maju di pilpres. "Saya menganjurkan masuk politik. Kalau dia masuk parpol, bisa di KPK enggak? Enggak perlu dipertanyakan," ujar dia.
Kabar tentang tawaran capres ini bermula dari Partai Gerindra yang mengaku tengah mempertimbangkan nama-nama yang potensial mendampinginya sebagai cawapres pada pemilu 2014. Salah satu nama yang masuk daftar bakal cawapres pendamping Prabowo Subiakto adalah Abraham. Abraham dinilai sebagai figur yang tepat karena terbukti memiliki prestasi dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.
Wacana ini kemudian dijawab Abraham. Ia tidak menolaknya. Abraham mengatakan, tinggal menunggu takdir apakah menjadi Ketua KPK, Cawapres atau Presiden. "Saya akan salat istikarah dulu sebelum mengambil keputusan," ujar dia.
Abraham menyebut dirinya akan menanyakan pimpinan dan pegawai KPK terlebih dahulu sebelum memutuskan menerima tawaran dari partai politik tersebut.
© Copyright 2024, All Rights Reserved