Anggota timses Prabowo-Hatta, Fahri Hamzah, Kamis (03/07), memenuhi panggilan Bawaslu untuk menglarifikasi laporan tim Jokowi-JK yang menyebut Fahri menghina capres nomor dua.
"Saya barusan datang untuk memenuhi undangan dari Bawaslu permintaan klarifikasi terhadap twitter sebanyak 82 kata yang saya tulis untuk merespon janji salah seorang capres yang tak mau sebut namanya," kata Fahri Hamzah, usai diklarifikasi Bawaslu di kantor Bawaslu, Jakarta, Kamis (03/07).
Menurut Fahri, klarifikasi dengan Bawaslu hanya berlangsung sekitar 45 menit, Fahri menjawab semua pertanyaan Bawaslu yang intinya maksud Fahri menyebut janji Jokowi sinting. "Saya tak maksudkan kepada individu tapi janji yang dibuatnya," kata Fahri.
Fahri mengatakan, kicauannya soal sinting adalah sikap kritis bukan hinaan. Anggota Tim Pemenangan Prabowo-Hatta ini juga tak merasa bersalah pada para santri atas kicauan sinting yang dilontarkannya di dunia maya itu. Sebab, Fahri merasa tak pernah menghina para santri.
"Saya tidak merasa bersalah pada santri, saya punya pesantren bagaimana saya harus ambil sesuatu yang saya tak merasa melakukan itu. Mustahil dong," kata Fahri Hamzah.
Fari menegaskan kata sinting yang dimaksudnya itu ditujukan untuk janji Jokowi yang akan menjadikan 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional. Dia khawatir janji itu tak bisa terpenuhi. "Saya tak maksudkan kepada individu tapi janji yang dibuatnya."
© Copyright 2024, All Rights Reserved