Setelah Jenderal Endriartono Sutarto menjadi satu-satunya calon Panglima TNI dan juga telah mengantongi restu DPR, siapa yang bakal menjabat Kepala Staf TNI AD yang baru? Dalam beberapa hari terakhir memang banyak rumor beredar mengenai siapa yang bakal menjadi orang nomor satu di AD.
Dari penelusuran Pusat Kajian Politik dan Militer (PPKM) serta konfirmasi beberapa sumber di dekat TNI AD oleh redaksi politikindonesia.com bisa dipastikan Ryamizard Ryacudu akan menjadi KSAD yang baru. Dari kajian PPKM juga memperlihatkan bahwa Ryamizard memang figur yang tepat dari sisi profesionalisme, integritas dan memiliki komitmen yang kuat dalam membenahi TNI AD.
Beberapa sumber di dekat TNI AD juga mengiyakan kepastian nama Pangkostrad Letjen Ryamizard Ryacudu sebagai perwira bintang tiga yang bakal mengisi posisi KSAD yang ditinggalkan Endriartono Sutarto itu. “Pelantikan pak Ryamizard tanggal 4 Juni dan Sertijab tanggal 5 Juni yang akan datang,” kata sumber itu.
Soal pergantian ini, KSAD Jenderal Endriartono Sutarto tampaknya menghindari pengungkapan siapa calon penggantinya. Dan dia cenderung menjelaskan secara normatif proses pencalonan KSAD yang baru.
Kepada pers Kamis (31/05/2002), Sutarto hanya menjelaskan bahwa sejumlah nama perwira tinggi TNI-AD sudah diserahkan oleh Panglima TNI Laksamana Widodo AS kepada Presiden Megawati Soekarnoputri untuk ditetapkan salah satunya menjadi KSAD.
"Hanya saja saya tidak tahu persis jumlah perwira tinggi yang namanya ikut diajukan kepada Presiden. Karena langsung Panglima yang mengajukan kepada Presiden. Tapi, tentunya, dari Mabes TNI-AD yang kami ajukan kepada Panglima TNI adalah nama semua perwira tinggi yang memenuhi persyaratan untuk menduduki jabatan itu," kata calon Panglima TNI itu.
Ditanya apakah itu berarti seluruh perwira tinggi bintang tiga di TNI-AD diikutsertakan dalam bursa pemilihan KSAD, Sutarto memastikan, tidak semuanya. Menurut dia, perwira bintang tiga yang akan memasuki pensiun pada satu dua bulan mendatang tentunya tidak dicalonkan.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa serah terima jabatan (sertijab) KSAD lebih dulu dilaksanakan baru menyusul rangkaian sertijab jabatan lainnya yang lebih rendah, Wakil KSAD, dan Pangkostrad.
Sementara itu, secara terpisah di Jakarta, Kamis Panglima Komando Cadangan Strategis AD (Pangkostrad) Letjen Ryamizard Ryacudu mengaku belum ada perintah lain yang diterimanya, selain memimpin Kostrad. Lantaran itu pulalah, Ryamizard enggan berkomentar perihal pencalonan dirinya sebagai KSAD.
"Saya sekarang belum ada perintah untuk meninggalkan Kostrad. Karena itu, yang sekarang saya pikirkan seribu persen adalah Kostrad. Tapi kalau ada perintah bergerak, malam hari sekalipun saya siap. Yang pasti KSAD itu harus bintang tiga. Dan salah satunya saya, mungkin saja saya yang dipilih, tapi saya belum tahu," tandasnya.
Ketika ditanyakan apa saja yang masih perlu diperbaiki di lingkungan TNI-AD, Pangkostrad menjawab KSAD Jenderal Endriartono Sutarto telah meningkatkan profesionalisme dan disiplin di lingkungan TNI-AD. "Saya di tingkat bawah melaksanakan disiplin dan profesionalisme melalui latihan atas petujuk Kepala Staf TNI-AD," katanya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved