Ekspor Tiongkok mencatatkan lompatan tertinggi dalam 18 bulan terakhir. Selain itu, penurunan impor juga semakin mengerucut. Data yang dirilis Pemerintah Tiongkok, tingkat pengiriman barang ke luar naik 11,5 persen dalam mata uang dolar AS pada Maret dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Sebagai perbandingan, pada Februari lalu, ekspor Tiongkok anjlok 25 persen seiring tutupnya pabrik dan perkantoran karena perayaan Tahun Baru Imlek.
Sedangkan tingkat impor Tiongkok mengalami penurunan ke level terendah dalam 17 bulan terakhir sebesar 7,6 persen pada Maret.
Tiongkok berhasil menorehkan penurunan surplus neraca perdagangan senilai US$29,9 miliar, terkecil dalam setahun terakhir.
Rebound ekspor Tiongkok mengindikasikan perekonomian saat ini jauh lebih baik dari yang diprediksi pada kuartal pertama. Diramal, pertumbuhan ekonomi Tiongkok kuartal pertama akan mencapai 6,7 persen. Data ini rencananya akan dirilis lusa, Jumat (15/04) mendatang.
Ekonom Tiongkok dari Natixis SA di Hong Kong Iris Pang mengatakan, kenaikan pada pengiriman barang luar negeri dari Tiongkok menunjukkan lebih dari faktor musiman dan mengindikasikan adanya lonjakan permintaan.
"Data ini cukup menggembirakan. Meski demikian, masih terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa yang terburuk sudah berlalu untuk eksportir Tiongkok. Kami memerlukan lebih banyak bukti untuk mengonfirmasi seluruh sektor manufaktur sudah kembali ke jalurnya," kata Pang.
© Copyright 2024, All Rights Reserved