Harga emas berjangka kembali naik pada Selasa (22/10) waktu setempat atau Rabu pagi WIB, di tengah spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan mempertahankan stimulus moneter untuk meningkatkan perekonomian.
Kontrak emas di divisi COMEX New York Mercantile Exchange yang paling aktif untuk pengiriman Desember melonjak US$26,8 atau 2,04%, menjadi ditutup pada US$1.342,6 per ounce. Kenaikan ini tertinggi sejak 19 September.
Emas menunjukkan reli yang kuat setelah rilis laporan pekerjaan AS mengecewakan. Dengan hasil ini, analis pasar yakin bahwa The Fed mungkin tidak mengurangi program pembelian obligasinya hingga kuartal kedua tahun depan.
Selain itu, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan ekonomi AS hanya menambahkan 148.000 pekerjaan pada September, jauh dari harapan pasar 185.000 pekerjaan.
Tingkat pengangguran di AS turun menjadi 7,2%, tingkat terendah sejak November 2008, dari 7,3% pada Agustus. Data tersebut sempat tertunda dirilis karena penutupan (shutdown) sebagian kegiatan pemerintah AS selama 16 hari sejak 1 Oktober 2013.
Kenaikan harga emas terbantu oleh program pembelian obligasi The Fed karena pelonggaran kuantitatif cenderung menekan dolar AS dan dapat menyebabkan inflasi. Sebab selam ini emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
Sementara perak untuk pengiriman Desember naik 51,2 sen, atau 2,30%, menjadi US$22,790 per ounce.
© Copyright 2024, All Rights Reserved