Kementerian Luar Negeri (Kemlu) tengah menghubungi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Chile untuk mengetahui kondisi warga Indonesia yang tengah berada di negara itu. Hal ini terkait gempa berkekuatan 8,2 Skala Richter (SR) yang disertai ancaman tsunami yang terjadi di lepas pantai negara itu, Selasa (01/04) malam.
“Kita sedang cek ini," jelas Juru Bicara Kemenlu Michael Tene kepada pers, Rabu (02/04).
Pihak Kemenlu masih berusaha melakukan kontak dengan KBRI Chile. “Nanti kita sampaikan, kita masih mengumpulkan informasi lengkapnya," jelas dia.
Gempa bumi dengan kekuatan besar mengguncang di lepas pantai Chile utara, Selasa (01/03) malam, atau pukul 06.46 waktu Chile. Menyusul gempa tersebut, peringatan tsunami disampaikan. Semua warga diminta untuk menjauhi pantai dan mencari tempat yang lebih tinggi.
Informasi yang dirilis Badan Survei Geologi AS (USGS) menyebutkan, gempa itu berpusat 60 mil sebelah barat laut Iquique pada kedalaman 12,5 km.
Melalui tweet di jejaring sosial, Selasa malam, Kantor Darurat Nasional Chile langsung meminta semua warga yang tinggal di pesisir pantai untuk evakuasi dan mencari tempat yang lebih tinggi. CNN Chile melaporkan, warga di Antofagasta, sebuah kota pelabuhan, memenuhi jalanan. Mereka tampak tenang dalam mencari tempat yang lebih aman.
Peringatan tsunami ini berlaku untuk Chile, Peru, dan Ekuador. Menurut Pusat Peringatan Tsunami Pasifik, peringatan tsunami juga dikeluarkan untuk Kolombia, Panama, dan Kosta Rika.
Sementara peringatan tsunami untuk Hawaii masih dievaluasi. Pusat Peringatan Amerika Serikat masih menganalisis tingkat bahaya tsunami ini untuk Alaska, Washington, Oregon, dan California.
Gempa dengan kekuatan 8,2 SR diprediksi mampu menciptakan kerusakan yang luar biasa. Namun, sejauh ini belum ada laporan korban jiwa.
© Copyright 2024, All Rights Reserved