Gempa besar berkekuatan 7,2 skala Richter mengguncang Meulaboh, Aceh Barat Daya, Minggu (09/05) siang. Pemerintah pusat bersiaga menghadapi segala kemungkinan. Satu peleton satuan reaksi cepat dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana telah siaga 10 menit paska gempa.
Gempa siang ini terjadi pada 3,61 LU, 95,84 BT, 66 Kilometer Barat Daya Meulaboh. Gempa terjadi di kedalaman 30 kilometer. Sampai saat ini belum laporan korban jiwa atau kerusakan di lokasi gempa.
Dalam display situs sigapbencana-bansos.info, gempa kali ini, merupakan gempa satu-satunya yang tercatat di dunia. Sebelumnya, kerap terjadi gempa secara bersamaan diberbagai belahan bumi.
Dampak gempa di Meulaboh ini sempat menyebabkan kenaikan air laut 20 sentimeter. Situs pemantau tsunami di Thailand sempat mengeluarkan peringatan adanya ancaman tsunami. Namun peringatan itu sudah dicabut pukul 14.20 WIB.
Kata Shahnan, petugas BMKG Banda Aceh, gempa tersebut memiliki getaran yang sangat kuat, mencapai 5 Modified Mercalli Intensity (MMI) di Kota Banda Aceh. “Getaran yang kita catat sampai 5 MMI, pas kejadian berlangsung warga banda Aceh berlarian keluar rumah," ujar dia.
Kekuatan getaran tersebut, menandakan jika seluruh warga di tempat tersebut dapat merasakan getaran dengan sangat kuat. "Kalau hanya II atau III MMI sebagian warga merasakan ada sebagian tidak, kalau V semua pasti merasakan karena itu kuat getarannya," terangnya.
10 menit
Sepuluh menit paska gempa satuan reaksi cepat dari BNPB [Badan Nasional Penanggulangan Bencana] langsung berada dalam kondisi siaga penuh di bandara Halim Perdanakusuma.
Kesiapan peleton reaksi cepat ini adalah bagian dari alert system bencana. Unit reaksi cepat ini melibatkan berbagai aparat terkait dan kelengkapannya, termasuk tenda bagi rumah sakit darurat.
“Satu peleton satuan reaksi cepat telah siaga sekitar 10 menit berita gempa di Meulaboh diterima," ujar Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam, Andi Arief, kepada PolitikIndonesia, Minggu (09/05) siang.
Dikatakan Andi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah menerima laporan soal peristiwa gempa di Meulaboh tersebut. "Presiden memerintahkan semua pihak terkait untuk memantau perkembangan di Aceh," lanjut dia.
Terkait pemberangkatan satuan reaksi cepat, semua tergantung dari perkembangan kondisi. "Mereka siap diberangkatkan, dan semua tergantung pemantauan situasi di Meulaboh," tambah Andi Arief.
© Copyright 2024, All Rights Reserved