Raksasa internet Google, mengakui pihaknya kewalahan dalam mengelola layanan video internet, YuoTube. Layanan video itu sudah kebanjiran konten video sehingga sudah sangat sukar untuk memfilter konten-konten berbahaya, termasuk yang terkait terorisme.
Manajer Kebijakan Publik Google, Verity Harding, pada Rabu (28/01), mengatakan, bahwa setiap menitnya ada ratusan video berdurasi 300 jam yang diunggah ke YouTube. Itulah yang menjadi kesulitasn bagi YouTube untuk menyaring konten yang masuk.
Berbicara dalam pertemuan dengan Parlemen Eropa, Harding mengatakan karena kesulitan untuk memfilter video yang diunggah YouTube lebih banyak mengandalkan masukkan dari para penggunanya untuk menyensor konten berbahaya.
Kepala Badan antiterorisme Uni Eropa, Gilles De Kerchove, mengatakan, sudah saatnya negara-negara Eropa membantu perusahaan teknologi dalam memerangi terorisme. Caranya, dengan mengumpulkan para ahli yang nantinya bertugas untuk menandai konten-konten yang terkait terorisme.
“Kita harus membantu mereka dengan menandai konten-konten. Setiap negara harus mempunyai sebuah unit yang dilatih untuk melakukan hal itu," ujar De Kerchove.
© Copyright 2024, All Rights Reserved