Harga emas global melemah pada penutupan perdagangan Selasa waktu New York, Amerika Serikat (AS). Harga emas di pasar spot turun 1,5 persen ke level US$1.115,51 per ons, menjadi penurunan terbesar dalam tiga setengah bulan terakhir.
Sementera itu, harga emas berjangka untuk pengiriman Desember di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange melemah 1,9 persen ke level US$1.114,1 per ons.
Harga emas turun karena berada di bawah tekanan nilai tukar dolar AS yang menguat dibandingkan mata uang mitra dagang utamanya.
Laman CNBC, Rabu (04/11), menyebutkan, menguatnya dolar AS dipicu oleh spekulasi Federal Reserve akan menaikkan suku bunganya tahun ini.
Pelaku pasar emas saat ini fokus pada rilis data payrol non pertanian AS yang rencananya akan diumumkan pada Jumat mendatang. Data itu bisa menjadi petunjuk pasar dengan rencana The Fed yang akan menaikkan suku bunganya.
Kenaikan suku bunga AS dipastikan akan menekan harga emas, karena investor akan beralih ke pasar saham.
Kondisi yang sama juga dialami harga emas lokal. Hari ini harga emas batangan Antam melemah dibanding dengan harga kemarin. Berdasarkan Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia PT Antam Tbk, harga emas batangan turun Rp1.000 menjadi Rp550.000 untuk ukuran 1 gram.
Kemudian untuk emas ukuran 5 gram dilepas dengan harga Rp2,6 juta, ukuran 10 gram Rp5,16 juta, ukuran 25 gram Rp12,82 juta, ukuran 50 gram Rp25,6 juta, dan ukuran 100 gram dijual Rp51,15 juta.
Harga emas ukuran 250 gram dipatok pada level Rp127,75 juta. Selanjutnya untuk ukuran 500 gram mencapai Rp255,3 juta. Adapun harga beli kembali (buyback) emas Antam hari ini dipatok turun Rp8.000 ke level Rp487.000 per gram.
© Copyright 2024, All Rights Reserved