Harga emas acuan global ditutup anjlok ke level terendah dalam 3 pekan terakhir pada penutupan perdagangan Kamis waktu New York, Amerika Serikat (AS). Laman CNBC, Jumat (30/10), menyebutkan, hal tersebut karena adanya isyarat Federal Reserve yang kemungkinan akan menaikkan suku bunganya pada Desember.
Harga emas di pasar spot melemah 0,9 persen ke level US$1.145,43 per ons. Level tersebut menjadi yang terendah sejak 9 Oktober lalu.
Sementera itu, harga emas berjangka untuk pengiriman Desember di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange melemah 2,4 persen ke level US$1.147,3 per ons.
Rabu (28/10) kemarin, Federal Reserve pada memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga mendekati nol persen. Namun, The Fed mengisyaratkan bahwa rencana kenaikan suku bunga akan dibicarakan kembali pada pertemuan kebijakan berikutnya.
Menurut The Fed, kenaikan suku bunga akan bergantung pada perkembangan data tenaga kerja dan inflasi, dengan mengesampingkan pertumbuhan ekonomi global.
Kondisi sama dialami emas lokal, hari ini juga melemah dibanding dengan harga kemarin. Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia PT Antam Tbk menyebutkan, harga emas batangan turun Rp6.000 menjadi Rp552.000 untuk ukuran 1 gram.
Kemudian, harga emas ukuran 5 gram Rp2,61 juta, emas ukuran 10 gram Rp5,18 juta, emas ukuran 25 gram Rp12,87 juta, emas ukuran 50 gram Rp25,7 juta, dan emas ukuran 100 gram dijual Rp51,35 juta. Harga emas ukuran 250 gram dipatok pada level Rp128,25 juta. Selanjutnya untuk emas ukuran 500 gram mencapai Rp256,3 juta.
Adapun harga beli kembali (buyback) emas Antam hari ini dipatok turun Rp4.000 ke level Rp498.000 per gram.
© Copyright 2024, All Rights Reserved