Harga emas global diprediksi akan meneruskan penguatan pada hari ini, Senin (16/04). Penguatan ini terjadi ketika perdagangan dibuka untuk pertama kalinya sejak negara-negara Barat meluncurkan serangan rudal ke Suriah.
Mengutip Reuters, harga emas menguat dalam beberapa hari terakhir, dipicu ketegangan perdagangan antara AS dengan China dan peningkatan konflik di Suriah. Harga minyak pun menanjak ke level di atas US$70 per barrel karena kekhawatiran memanasnya situasi di Timur Tengah.
Sebelumnya, pekan lalu, pasar saham dunia goyang namun diakhiri dengan penguatan terbaik selama sepekan. Ini sejalan dengan para investor menunggu kinerja keuangan korporasi Amerika Serikat (AS) yang dinilai bakal positif.
Meskipun merupakan aset yang diincar ketika sebuah konflik memuncak, khususnya pada peningkatan risiko geopolitik, namun dampaknya terhadap emas diprediksi cenderung singkat dan moderat. Sementara itu, nilai tukar mata uang yen sempat menguat ketika kekhawatiran serangan ke Suriah membuncah.
Pada Sabtu (14/04), AS, Perancis, dan Inggris meluncurkan serangan rudal ke Suriah. Serangan itu adalah intervensi terbesar yang dilakukan negara-negara Barat terhadap Assad dan sekutunya, Rusia. Akan tetapi, ketiga negara menyatakan serangan tersebut hanya terbatas pada kapabilitas senjata kimia Suriah dan tidak ditujukan kepada Assad atau mengintervensi perang sipil.
Kepala Analis Pasar Think Markets Naeem Aslam mengatakan, harga emas diprediksi menguat pada perdagangan hari ini, namun cenderung tak terlalu tajam. "Fokusnya akan lebih kepada reaksi perlawanan dari Rusia," kata Aslam.
Harga emas diperkirakan bisa mencapai US$1.400 per ons setelah menguat selama dua pekan berturut-turut. Aslam menyebut, jika harga emas menyentuh di atas US$1.365 per ons, maka penguatan bisa berlanjut ke pekan berikutnya.
Adapun Itsuo Toshima, analis pasar Toshima & Associates mengatakan, nilai tukar yen akan menguat pada hari ini. Akan tetapi, penguatannya tidak akan melebihi level US$106,50.
Pasar saham pun diprediksi tidak akan mengambil langkah signifikan. Sebab, serangan pertama telah diekspektasi oleh investor di pasar, "Akan tetapi, jika ada serangan kedua, maka (serangan itu) tidak sejalan dengan ekspektasi. Saham akan anjlok, yen dan harga emas akan menguat," ungkap Toshima.
© Copyright 2024, All Rights Reserved