Harga minyak global anjlok ke level terendah dalam 6 tahun terakhir pada perdagangan Senin (07/12) waktu New York, Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data Bloomberg, harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengantaran Januari merosot US$2,32 atau 5,8 persen menjadi US$37,65 per barrel di New York Mercantile Exchange. Harga ini merupakan level terendah sejak Februari 2009.
Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Januari turun menjadi US$40,73 per barrel di ICE Futures Europe exchange.
Penurunan harga minyak terjadi di tengah melimpahnya pasokan minyak global yang menembus rekor. Pelaku pasar cemas, jumlah pasokan minyak akan terus bertambah setelah Organisasi Negara-negara Pengeskpor Minyak (OPEC) tidak memangkas produksi minyak mereka.
Menurut Presiden OPEC Emmanuel Ibe Kachikwu, organisasinya akan tetap memompa sekitar 31,5 juta barrel per hari. Harga minyak semakin tertekan seiring penguatan dolar AS akibat spekulasi kenaikan suku bunga AS.
Tidak hanya itu, harga bensin dan diesel juga ditutup di posisi terendah sejak krisis finansial 2008 yang mendorong ekonomi AS ke jurung resesi.
Partner Again Capital LLC yang berbasis di New York, John Kilduff, mengatakan, pasar minyak anjlok karena OPEC tidak mengutak-atik kuota. Negara-negara Saudi menggandakan strateginya untuk menekan produsen minyak lainnya.
“Mereka bersiap untuk bermain permain jangka panjang sehingga bisa kembali mendominasi," ujar Kilduff.
© Copyright 2024, All Rights Reserved