Harga jual tembakau di tingkat petani di Kabupaten Garut, Jawa Barat turun drastic. Tembakau petani hanya dibeli oleh tengkulak seharga Rp2.000 per kilogram.
"Biasanya Rp5.000 (per kg), sekarang dari petani hanya dihargai Rp.000," kata Endang petani tembakau asal Kampung Cikatul, Desa Mekarjaya, Kecamatan Tarogong Kaler, Garut, kemarin.
Menurut Endang, musim panen 2015 petani mampu menjual tembakau basah kepada tengkulak seharga Rp5.000 tetapi sekarang hanya dapat dibeli Rp2.000 per kg.
Harga jual yang drastis turun itu membuat petani tembakau di Garut mengeluh karena tidak mendapatkan keuntungan dari hasil panen tembakaunya. "Petani di sini juga heran kenapa harga jual tembakau bisa turun, padahal sekarang sedang ramai-ramainya membicarakan rencana kenaikan harga rokok," cerita Endang.
Endang mengaku tidak tahu penyebab turunnya harga jual tembakau kepada tengkulak.
Saat ini petani sedang mengalami kerugian cukup besar, karena dengan harga jual tersebut tidak dapat mengganti modal tanam tembakau. "Tentu saja sangat tak sebanding dengan biaya serta tenaga yang sudah kami lakukan selama ini," kata Endang.
Endang mengakui dirinya bersama petani lainnya sempat menahan tembakau untuk tidak dijual kepada tengkulak dengan harga rendah, tetapi akhirnya terpaksa dijual karena butuh uang.
Endang berharap kondisi harga tembakau tersebut dapat kembali normal dan memberikan keuntungan bagi petani di Garut. "Kami para petani tentu mengharapkan harga jual di pasaran naik," kata Endang.
© Copyright 2024, All Rights Reserved