Hari ini, Rabu (23/10), Tim Pengawas Bank Century hari ini akan menghadirkan paksa mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Budi Mulya, dalam rapat bersama timwas di Gedung DPR, Jakarta. Timwas memanggil paksa karena Budi sudah dua kali mangkir.
"DPR sudah surati Kapolri untuk menghadirkan paksa yang bersangkutan dan kami akan konfrontasi dengan keterangan Robert Tantular mengenai dana bail out yang tidak sebesar Rp6,7 triliun," kata anggota Timwas Century dari Fraksi Golkar, Bambang Soesatyo.
Sebelumnya, Timwas Century mengundang Budi Mulya untuk hadir dalam rapat yang digelar pada 25 September dan 2 Oktober 2013 lalu. Namun, Budi tidak hadir dengan alasan yang tidak dapat diterima.
“Mangkirnya Budi Mulya semakin menunjukkan ada informasi penting yang harus digali terkait skandal Bank Century,” kata Anggota Timwas Century dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Indra.
Bahkan Indra menduga ada hal khusus yang melatarbelakangi Budi Mulya tak hadir dalam rapat saat itu.
Budi Mulya diundang dalam rapat Timwas Century karena yang bersangkutan pernah menjabat sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia. Pemanggilan terhadap Budi karena Timwas ingin mendalami kebijakan Bank Indonesia menggelontorkan dana talangan sebesar Rp6,7 triliun kepada Bank Century.
Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso megatakan, dalam pemanggilan ini juga akan dikonfrontasi temuan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kapolri, dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang telah lebih dulu hadir dalam rapat Timwas Century.
Sampai saat ini kasus bail out Bank Century masih menyisakan sejumlah tanya. Beberapa anggota Timwas Bank Century meyakini bahwa mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan mantan Gubernur Bank Indonesia Boediono adalah pihak yang harus bertanggung jawab atas keputusan memberi dana talangan sebesar Rp6,7 triliun kepada Bank Century.
Sementara, Ketua KPK Abraham Samad berjanji akan membawa kasus bail out Bank Century ke pengadilan pada tahun ini. Penanganan kasus tersebut di KPK baru sampai tahap mengelola alat bukti yang ditemukan.
Abraham mengaku ada kekecewaan publik karena dianggap ada tebang pilih dalam penuntasan kasus Century. Namun, Abraham meminta publik tak perlu memelihara keragu-raguan itu karena KPK akan mengusut tuntas kasus ini dan menyeret siapa pun yang terlibat.
© Copyright 2024, All Rights Reserved