Harley Davidson memutuskan untuk menutup pabrik perakitannya yang terletak di Pulo Gadung, Jakarta Timur. Lesunya pasar otomotif di dalam negeri, menjadi salah satu alasan penutupan pabrik perakitan produsen motor asal Amerika tersebut.
Presiden Direktur PT Mabua Motor Indonesia (agen tunggal pemegang merk Harley Davidson), Djonnie Rahmat di Jakarta, Rabu (15/04) mengatakan, penutupan ini juga mengikuti kebutuhan konsumen harley di Indonesia, yang lebih senang membeli produk Completely Build Up (CBU). "Kalau dengan impor Completely Knocked Down (CKD) memakan waktu lebih lama, kalau Completely Build Up (CBU) lebih cepat," ujar dia.
Kata Djonnie, dengan membayar harga tinggi, proses perakitan di dalam negeri yang lebih lama itu sudah tidak menggairahkan bagi konsumen di Indonesia. "Karena konsumen biasanya tidak pikir harga lagi, yang penting bisa cepat didapat," ujar dia.
Djonnie menambahkan, lesunya pasar otomotif di dalam negeri juga menjadi salah satu alasannya. Meski demikian, tidak ada Pemutusan Hubungan Kerja terhadap para karyawannya,. "Kami mengalihkan mereka ke divisi baru, mobile services yang ada di beberapa daerah seperti Pekanbaru dan Palembang," ujar Djonnie.
Saaat ditanya adakah kemungkinan untuk membuka kembali pabrik tersebut, Djonnie mengatakan akan melihat kondisi perekonomian dan bisnis di dalam negeri. Pabrik tersebut terakhir kali produksi pada Desember 2014.
© Copyright 2024, All Rights Reserved