Hingga pertengahan Juni 2012, realisasi penyerapan gabah petani oleh Perum Bulog tercatat mencapai 2,25 juta ton setara beras atau melampaui pengadaan tahun 2010 dan 2011. Sampai kini penyerapan beras Bulog masih terus berjalan dengan rata-rata nasional 17.000 ton/hari.
"Jaringan semut dan mekanisme dorong tarik berdampak positif terhadap penyerapan. Kondisi harga beras dan gabah di pasar yang masih relatif stabil makin mempermudah penyerapan beras dan gabah petani," kata Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso di Jakarta, Minggu (24/06).
Menurut Sutarto, data BUMN pangan tersebut menunjukkan sejak Januari hingga pertengahan Juni sudah sebanyak 2,25 juta ton melewati realisasi pengadaan pada 2010 dan 2011 yang masing-masing 1,9 juta ton dan 1,8 juta ton beras.
Sutarto mengatakan, faktor pendongkrak penyerapan Bulog yakni melalui gerakan pasukan semut dan mekanisme dorong tarik yang lebih kencang. Pasukan semut merupakan upaya Bulog menggandeng gabungan kelompok tani (gapoktan) agar menjual gabahnya langsung kepada Bulog.
Sutarto menjelaskan, mekanisme dorong tarik adalah kerja sama Bulog dengan pemerintah daerah untuk memberikan informasi lokasi panen, kemudian Bulog terjun langsung membeli gabah/beras di lokasi. "Di beberapa daerah seperti Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan, mekanisme dorong tarik sudah sangat intensif."
© Copyright 2024, All Rights Reserved