Polemik full day school terjadi akibat pemerintah gagal dalam menjalin komunikasi dengan para pihak. Salah satu yang menolak keras kebijakan tersebut, di antaranya Nahdlatul Ulama (NU).
"Full day school ini masalah komunikasi saja antara menteri pendidikan dengan PBNU. Harus lebih banyak komunikasi. Jangan mentang-mentang tokoh Muhammadiyah jadi kurang komunikasinya dengan NU," kata Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Rabu (23/08).
Jimly juga mendesak NU, Muhammadiyah untuk membangun dialog dalam mencari jalan tengah terkait kebijakan tersebut. "Masak harus ribut bolak balik ketemu presiden. Kuncinya dialog dan kerja sama. Tapi tidak boleh juga dianggap sepele," kata Jumly.
Jimly menyarankan pemerintah juga perlu mengakomodasi berbagai kritik dan masukan dari pihak-pihak yang merasa keberatan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pun juga disarankan untuk menjalin komunikasi dengan para ulama maupun pimpinan pondok pesantren agar kebijakan yang direncanakan dan dijalankan bisa dipahami secara jernih.
"Padahal ini kan masalah bangsa, ini kan bisa didialogkan. Kalo pondok pesantren jangan dipaksakan 5 hari, enggak bisa dong, kan mereka 7 hari. Itu semua kegiatan pendidikan termasuk nyangkul pun kegiatan pendidikan (di pesantren)," kata Jimly.
© Copyright 2024, All Rights Reserved