Indonesia secara resmi telah meluncurkan kampanye dalam rangka pencalonan sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020.
Peluncuran kampanye tersebut ditandai dengan pemukulan gong sebanyak tiga kali oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, dengan didampingin oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di hadapan 200 tamu undangan di Markas Besar PBB, New York.
"Indonesia adalah negara yang memenuhi syarat-syarat utama untuk terpilih dalam pemilihan Anggota Tidak Tetap DK PBB dan Indonesia siap untuk itu," kata Menlu Retno Marsudi, Selasa (27/09).
Menurut Retno, Indonesia memiliki postur yang membuatnya layak menjadi anggota tidak tetap DK PBB. Indonesia adalah negara berpenduduk keempat terbesar dunia, negara demokrasi terbesar ketiga dunia dan negara berpenduduk muslim terbesar dunia.
"Indonesia menjadi bukti bahwa Islam, demokrasi, modernitas, dan penguatan perempuan dapat terjalin dalam satu harmoni," kata Retno.
Selain itu, Indonesia juga termasuk dalam 10 negara penyumbang terbesar bagi pasukan pemeliharaan perdamaian PBB. Jumlah perwakilan RI di luar negeri yang mencapai 132 perwakilan dapat membantu Indonesia memahami dengan baik situasi di lapangan.
"Indonesia memerlukan Anda sekalian agar bisa menjadi mitra sejati bagi perdamaian. Sebagai anggota DK PBB, Indonesia akan memainkan peran bertanggung jawab dan konstruktif, secara berusaha maksimal untuk memberikan sumbangsihnya," kata Retno.
Pemilihan anggota tidak tetap DK PBB periode 2019-2020 akan dilaksanakan pada Juni 2018. Indonesia bersaing dengan Maladewa untuk memperebutkan satu kursi yang dialokasikan bagi Negara Asia Pasifik.
© Copyright 2024, All Rights Reserved