Pengawas peluncurkan National Aeronautics and Space Administration (NASA) memprediksi ada kerusakan pada fasilitas peluncur roket yang menjadi penyebab meledaknya Roket Anteras.
Roket Anteras milik milik NASA yang membawa pesawat Cygnus meledak sesaat lepas landas dari landasan peluncuran komersial Wallops Flight Facility di Virginia, Amerika Serikat, Selasa (28/10).
Tidak ada korban jiwa dari kecelakaan pesawat tanpa awak ini. Namun, pihak NASA masih menyelidiki kemungkinan itu lebih lanjut.
Meledaknya roket tersebut menjadi tanda Tanya, sebab roket yang diciptakan dan diluncurkan oleh Orbital Sciences Corp, perusahaan swasta rekana NASA, menggunakan mesin baru. Mesin ini diyakini lebih bertenaga untuk mencapai Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) di ketinggian 418 kilometer dari Bumi.
"Kami belum mengetahui penyebab kecelakaan. Sampai saat ini belum ada laporan dari personel di sekitar lokasi. Namun kami dapat pastikan tidak ada yang terluka," kata komentator misi NASA, Dan Hout, kepada Reuters.
Adapun spekulasi penyebab lainnya, kemungkinan dikarenakan Roket Anteras kelebihan beban. Roket ini membawa Cygnus yang terisi penuh dengan persediaan makanan dan percobaan serta peralatan penelitian dengan bobot 2.293 kilogram.
Selain makanan, Anteras juga membawa perangkat percobaan sains yang akan digunakan oleh tim investigasi untuk menganalisis meteor saat terbakar di atmosfer Bumi.
"Roket ini membawa Cygnus CRS-3 yang mengangkut sekitar 2.290 kilogram persediaan dan alat eksperimen, bertambah 15 persen dibanding misi Anteras sebelumnya," kata pejabat NASA, dikutip dari Daily News, Rabu(29/10).
Orbital Science adalah satu dari dua perusahaan yang disewa oleh NASA untuk menerbangkan kargo ke ISS. Peluncuran Antares adalah yang ketiga dari delapan misi dari kontrak antara perusahaan dengan NASA senilai US$1,9 miliar (Rp 23 triliun).
© Copyright 2024, All Rights Reserved