Jaringan listrik untuk jalur kereta api ke Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) mulai dibangun. Kereta Bandara Soekarno-Hatta akan menjadi moda alternatif bagi warga DKI Jakarta dan sekitarnya untuk menuju bandara. Proyek tanpa melibatkan APBN ini ditargetkan selesai dan beroperasi pada Mei 2017.
Marketing Public Relations KAPM Riesta Junianti mengatakan, pengerjaan proyek dilakukan anak usaha PT Kereta Api Indonesia (KAI) yaitu PT Kereta Api Properti Manajemen (KAPM) yang memiliki fokus dalam bidang jasa konstruksi, trading dan pengembangan properti KAI serta PT Railink yang fokus dalam bidang sarana transportasi Kereta Api Bandara.
“Kedua anak perusahaan ini bersinergi dalam proyek pengerjaan jalur Kereta Api (KA) Bandara Soekarno-Hatta. Secara spesifik, PT Railink yang nantinya akan mengoperasikan kereta bandara Soekarno-Hatta,” kata Riesta, Sabtu (02/07).
Pemilik proyek adalah KAI, sedangkan PT KAPM sebagai pelaksana pembangunan dan pengadaan/pemasangan jaringan Listrik Aliran Atas (LAA) jalur KA Bandara Soekarno-Hatta.
"Lokasi pengerjaan proyek ini dimulai antara Stasiun Batuceper ke arah Bandara Soekarno-Hatta dengan target penyelesaian satu Tahun ke depan," kata Riesta.
Menurut Riesta, pekerjaan ini tidaklah mudah, ada beberapa kendala yang menghampiri dalam pengerjaan ini. Kendala tersebut di antaranya banyaknya fasilitas operasi bandara berupa kabel power, telekomunikasi, dan fasilitas untuk pengaturan operasi pesawat dan fasilitas lainnya di lokasi pemasangan jaringan LAA tersebut.
Selain itu, pemasangan supporting overhead conductor-rail di area taxiway masih dalam proses perizinan, adanya penentuan as rel yang masih belum fixed. Kemudian di area stasiun bandara Soekarno-Hatta masih ada gunungan tanah lebih dari dua meter sedangkan kedalaman pondasi hanya dua meter.
"Kami optimis sesuai target dalam satu tahun ke depan akan selesai. Pengerjaannya sudah dimulai bulan Juni kemarin," kata Riesta.
© Copyright 2024, All Rights Reserved