Kebijakan program mobil murah ramah lingkungan (LCGC) akan ditinjau ulang apabila pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla terpilih menjadi presiden dan wakil persiden. Sebab menurut Jokowi-JK program mobil murah berseberangan dengan kampanye mengurangi kemacetan lalu lintas.
"Kami kembalikan (kaji) green car (mobil ramah lingkungan). Apakah dibolehkan (menggunakan) BBM dengan oktan di bawah 90," kata salah seorang tim pemenangan Jokowi-JK bidang ekonomi Arif Budimanta di sela-sela diskusi yang bertajuk "Arah Perekonomian Indonesia menurut Jokowi-JK" di Jakarta, Kamis (05/06).
Arif menyarankan agar LCGC menggunakan BBM nonsubsidi atau BBM dengan oktan di atas 90, sementara BBM bersubsidi mengandung oktan 88. Sebab oktan 88 menciptakan karbon lebih banyak dan panas karena pembakaran tidak sempurna.
Arif juga tidak setuju dengan terkait insentif berupa pengurangan pajak penjualan nilai barang mewah hingga nol persen. "Dengan PPnBM, seharusnya (harga mobil) di atas Rp100 juta," kata Arif.
Menurut Arif, jika Jokowi-JK terpilih jadi presiden dan wapres maka pemerintahan baru akan membahasnya dengan Kementerian Keuangan, Kementerian Perindustrian, DPR serta pihak yang terlibat untuk mengkaji ulang program tersebut.
"Kita harus ajak dan litbang kementerian perindustrian untuk mendudukan konsep green car. Aturannya harus diperbaiki, " kata Arif.
Sebaliknya, Menteri Perindustrian MS Hidayat menilai program LCGC sudah tepat serta sejalan dengan perkembangan dunia otomotif di Indonesia. "Pengembangan produk KBH2 (kendaraan bermotor hemat energi dan harga terjangkau) yang dicanangkan sejak 2013, sudah tepat dan sejalan dengan perkembangan bisnis otomotif dewasa ini," kata Hidayat.
Menurut Hidayat, kendaraan LCGC di Indonesia juga turut serta mendongkrak kinerja ekspor otomotif Indonesia, karena sudah ada dua merek yang melakukan ekspor yakni Agya (dengan nama Wigo) dan Karimun Wagon R dengan nama yang sama.
"Dengan semakin meningkatnya kualitas produk, ditambah semakin diminatinya produk KBH2 produksi Indonesia, maka saya yakin ekspor produk otomotif nasional akan menigkat," kata Hidayat.
© Copyright 2024, All Rights Reserved