Presiden Joko Widodo menghormati pimpinan baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dipilih Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Jokowi meminta agar publik tidak tergesa mengkritik pilihan DPR tersebut, sebelum pimpinan baru KPK menunjukkan kerjanya.
"Jangan dikomentari dulu. Kalau sudah bekerja, nanti publik bisa menyampaikan kritik, (sekarang) kerja saja belum," ujar Jokowi kepada pers di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/12).
Ditegaskan Jokowi, pada prinsipnya, pemerintah berkomitmen memperkuat KPK. Ia menghormati pimpinan terpilih KPK karena sebelumnya telah melalui serangkaian tes panitia seleksi.
"Kita harus hormati apa yang diputuskan DPR. Yang terpenting adalah sinergi KPK dengan seluruh jajaran perlu diperkuat," pesan Jokowi.
Hari ini, paripurna DPR telah mengesahkan 5 pimpinan KPK yang terpilih melalui voting di Komisi III DPR. Mereka adalah Ketua KPK Agus Rahardjo, dan wakil Ketua Basaria Panjaitan, Alexander Marwata, Laode Muhammad Syarif, dan Saut Situmorang.
Banyak pihak mengkritik pilihan DPR ini, terutama karena tidak terpilih sejumlah muka lama dari unsur KPK, yang dijagokan publik, seperti Johan Budi SP dan mantan Ketua KPK Busyro Muqoddas. Johan hanya mengantongi 25 suara anggota Komisi III, sedangkan Busyro hanya mendapat 2 suara.
© Copyright 2024, All Rights Reserved