Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kamis (26/03), mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Great Hall of the People, Beijing. Dalam pertemuan tersebut, keduanya berjanji untuk memperkuat hubungan strategis komprehensif antara Indonesia dan Tiongkok.
Selama pertemuan, kedua presiden sepakat untuk menandatangani rencana 5 tahun kemitraan. "Tiongkok dan Indonesia saling bergantung secara strategis dan melengkapi secara ekonomis antara satu sama lain. Selain itu ada potensi besar untuk kerjasama timbal balik antara kedua negara," kata Xi sambil berbicara dengan Jokowi dilansir dari Xinhua.
Ini merupakan kunjungan kenegaraan pertama Jokowi ke Tiongkok. Sederet agenda disiapkan. Salah satunya ialah menghadiri konferensi Boao Forum for Asia yang akan diselenggarakan dari hari Kamis sampai Minggu di Provinsi Hainan, Tiongkok selatan.
Kunjungan Jokowi kali ini juga bertepatan dengan peringatan hubungan diplomatik Indonesia-Tiongkok yang ke-65 tahun.
Xi mengatakan, kunjungan Jokowi akan sangat meningkatkan kerjasama praktis antara kedua negara di berbagai bidang. Demi mengembangkan hubungan, keduanya juga sepakat untuk mempertahankan pertukaran tingkat tinggi, meningkatkan kerja sama ekonomi dan meningkatkan pertukaran pelajar serta budaya.
"Kedua belah pihak memiliki pandangan bahwa abad ke-21 Maritime Silk Road, yang diusulkan oleh Presiden Xi Jinping, dan Strategi Global Maritime Fulcrum yang diprakarsai oleh Presiden Joko Widodo saling melengkapi," demikian pernyataan resmi keduanya yang dikeluarkan setelah pertemuan.
Menurut pernyataan itu, Tiongkok dan Indonesia sepakat untuk memperkuat strategi dan komunikasi kebijakan, memajukan konektivitas infrastruktur maritim, memperdalam kerjasama dalam investasi industri dan konstruksi proyek besar, dan meningkatkan kerjasama praktis untuk mengembangkan "kemitraan maritim" bersama-sama.
Selain itu, Tiongkok juga akan mendukung upaya Indonesia untuk mempercepat pembangunan infrastruktur maritim dengan bantuan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dan dana Maritime Silk Road serta menyoroti pembangunan pelabuhan, kereta api kecepatan tinggi, bandara dan zona khusus ekonomi pesisir juga sektor kapal-bangunan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved