Presiden Joko Widodo meresmikan Tol Soreang-Pasir Koja (Tol Soroja) di Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (04/12). Dalam acara itu, Jokowi menyampaikan pantun dalam bahasa sunda.
"Ka Soreang Ngagaleuh laja, uihna ka Pasir Koja, geuning ayeuna aya tol Soroja. Dina rasa anu bahagia," ujar Presiden.
Terjemahan bebasnya: "Ke Soreang beli lengkuas, pulangnya ke Pasir Koja. Ternyata sekarang ada Tol Soroja. Jadi rasanya bahagia."
Dalam kesempatan ini, Presiden juga mengutip lagu "Bandung Selatan Dilupakan Jangan" karangan Ismail Marzuki. "Bandung Selatan punya potensi besar. Ada hunian, industri, wisata, sarana olahraga terbesar dan pusat pemerintahan," katanya.
Presiden mengatakan, dengan dibukanya Tol Soroja sepanjang 10 km ini akses menuju Soreang yang biasanya 1,5 jam sekarang bisa dipangkas menjadi 12 menit.
Jokowi berharap dengan adanya Tol Soroja ini, Bandung Selatan, terutama Kabupaten Bandung, agar bersiap untuk mengalami percepatan berbagai bidang. “Jangan lupa, bersiap juga dengan kartu e-tol karena semua pintu sudah sistem elektronik," katanya.
Jokowi menambahkna, dengan adanya tol ini, calon atlet dan pengemar sepakbola akan menghemat biaya untuk menuju ke pusat sarana olahraga Si Jalak Harupat.
Presiden juga menyebut Tol Soroja inj akan memudahkan wisatawan menuju ke tempat wisata kebun teh di Rancabali, Malabar, Pangalengan.
"Ada Danau indah Situ Patenggang, Cileunca, Cimanggu, Ciwalini, Kawah Putih. Rumah peninggalan Boscha sampai rumah tempat syuting Pengabdi Setan ada di Bandung Selatan," ungkap Presiden.
Sementara Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Herry Trisaputra Zuna mengatakan Tol Soroja ini dilakukan studi awal pada 1996 dan awal 2000 diusulkan Pemprov Jawa Barat dijadikan tol.
"Lelang tahun 2015 dan selesai 2017. Tol ini menghubungkan Kabupaten Bandung dengan daerah sekitar, terutama mendukung daerah selatan yang tertinggal dengan sisi utara," katanya.
Herry mengatakan pembangunan Tol Soroja ini merupakan kerjasama pemerintah dan badan usaha, yang sahamnya 65 persen dimiliki PT CMNP, 25 persen PT Wijaya Karya dan10 persen Jasa Sarana. "Proyek ini didanai syairah oleh tujuh bank pemerintah," terang dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved