Kapal perang pertama buatan Indonesia, KRI Banjarmasin–592 buatan PT PAL Surabaya, akhirnya diujicobakan, Minggu (16/01). Kapal bertolak dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Uji coba langsung dipimpin Komandan Kapal Kolonel Laut Eko Joko Wiyono.
Sesampainya di Jakarta, selanjutnya kapal perang tersebut diserahkan ke Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) pada 22 Desember 2010.
Menurut Juru Bicara Mabes TNI Laksamana Iskandar Sitompul, kapal itu merupakan wujud keberhasilan TNI Angkatan Laut. Terutama dalam melaksanakan transfer teknologi kepada industri strategis nasional.
Meski mesin kapal masih impor dari Amerika Serikat, namun kandungan lokal kapal berjenis landing platform deck (LPD) cukup besar. Yakni kandungannya mencapai 40%-60% “Fungsi kapal ini yakni untuk memobilisasi pergeseran pasukan,” kata Iskandar.
Kapal perang dengan LPD 125 meter ini adalah LPD ketiga yang masuk jajaran TNI AL. Dua kapal LPD pertama, yakni KRI Makassar-590 dan KRI Surabaya –591, dibuat pabrik Korea Selatan, Daewoo International Corporation dan diserahkan kepada TNI AL tahun 2010.
Iskandar menjelaskan, KRI Banjarmasin dipesan dari Dae Sun Shipbuilding (DSS) Korea Selatan. Namun pengerjaannya dilakukan di PT PAL Surabaya dengan pengawasan tenaga ahli dan peralatan dari DSS.
Dibanding dua kapal sejenis terdahulu, menurut Iskandar, adalah daya tampungnya. Kapal sejenis sebelumnya mampu menampung tiga helikopter, KRI Banjarmasin-592 ini mampu menampung lima helikopter. Selain juga 22 tank, 560 pasukan, dan 126 awak. Plus kombinasi 20 truk dan 13 tank.
Iskandar menambahkan, meski KRI Banjarmasin merupakan kapal angkut personel dan logistik. Namun kapal tersebut juga dipersenjatai untuk menjalankan fungsi patroli di setiap wilayah yang dilintasinya. "Perwira di kapal ini memang dipersiapkan untuk melakukan fungsi patroli," kata Iskandar.
© Copyright 2024, All Rights Reserved