Sedikitnya 170 orang tewas dalam peristiwa ledakan kapal tanker pengangkut minyak di Sudan Selatan. Selain itu, 50 orang terluka dalam peristiwa itu dan penyebab kebakaran belum diketahui.
Kapal tanker tersebut disandarkan di dekat jalan raya di Maridi, negara bagian Western Equatoria, dan penduduk lokal memindahkan pipa bahan bakar ketika ledakan terjadi.
Rumah sakit lokal kewalahan mengatasi para korban dan pejabat negara telah meminta bantuan kepada Palang Merah dan PBB.
Kapal tanker tersebut bertolak dari ibukota Juba dan berjarak sekitar 250 km dari Maridi, ketika mengenai jalan raya dan terbalik.
“Ketika pengemudi kapal berupaya mencari pertolongan ke kota terdekat, penduduk lokal naik ke tanker untuk mengambil angkutan bahan bakar,” kata seorang pejabat, Maradi Wilson Thomas Yanga, kepada program BBC Focus on Africa,
Yanga mengonfirmasi jumlah korban tewas mencapai 176 orang, dan pejabat setempat khawatir banyak korban luka yang tidak diketahui karena mereka telah meninggalkan lokasi. Para dokter dan staf medis diterbangkan dari berbagai wilayah di negara tersebut untuk membantu keadaan darurat.
Dokter setempat, Chandi Savior, mengatakan, pasokan dasar alat kesehatan sangat sedikit, seperti oksigen dan obat penghilang rasa sakit.
Sudan Selatan menjadi negara yang independen pada 2011, setelah terjadi kesepakatan damai dengan Sudan yang menghentikan perang sipil terlama di Afrika.
Negara ini merupakan salah satu yang termiskin di Afrika, dan lebih dari 2,2 juta orang dipaksa untuk mengungsi dari rumah mereka karena konflik antara faksi pasukan pemerintah dan pemberontak.
© Copyright 2024, All Rights Reserved