Terpidana 15 tahun penjara Hutomo Mandala Putra yang akrab dengan panggilan Tommy Soeharto akhirnya dipindahkan dari Lembaga Pemasyarakatan Cipinang ke Nusakambangan. Putra bungsu kesayangan mantan Presiden Soeharto itu ditempatkan di sebuah sel bersebelahan dengan Mohammad Bob Hasan yang telah lebih dahulu menjalani hukuman dalam kasus korupsi.
Selama ini, pria tampan yang populer bak selebriti itu telah menjalani penahanan di Cipinang. Dia terbukti berperan sebagai ‘dalang’ dibalik pembunuhan hakim agung Syafiudin Kartasasmita. Di Cipinang, mantan pembalap nasional itu mendapat perlakuan ‘istimewa’. Mulai dari ruang tahanan yang terkesan mewah dan jam kunjungan yang relatif bebas dari keluarga. Sehingga hal itu menimbulkan protes dari berbagai kalangan.
Apa arti Nusakambangan bagi Tommy Soeharto? Pemindahan dirinya ke Nusakambangan memang diluar perkiraan sebelumnya. Sebelumnya, malah sempat beredar kabar bahwa Tommy akan dipindahkan ke penjara Sukamiskin di Bandung. Rupanya Menteri Kehakiman dan HAM Yusril Ihza Mahendra punya pilihan sendiri. Tommy pun dikirim ke LP yang selama ini menjadi legenda dalam dunia kriminal. Penjahat-penjahat kelas kakap menjadi langganan bagi Nusakambangan.
Di Nusakambangan tiada lagi perlakukan istimewa. Kamar yang kecil dan kotor dan tak ada lagi kipas angin dan WC jongkok, televisi juga tak ada. Uang makan pun sama dengan narapinda yang lain, sehari cukup Rp 2000 saja. Boleh jadi di tempat inilah, Tommy akan memulai sesuatu yang baru. Hidup miskin dan terpenjara. Sebagai manusia, boleh jadi disinilah Tommy akan menemukan pelajaran berharga bagi hidupnya yang sangat berbeda ketika masih menjadi anak penguasa nomor satu di Indonesia.
Di sisi lain, bagi pemerintahan Megawati, pengiriman Tommy ke Nusakambangan bisa berdampak pada meningkatnya pamor pemerintahan Megawati. Setidaknya, inilah momentum untuk menunjukkan kepada publik bahwa tiada lagi perlakuan istimewa terhadap siapapun yang bersalah dan melanggar hukum. Siapapun orangnya, termasuk Tommy Soeharto, harus menghadapi penjara sebagai ganjaran jika terbukti melakukan pelanggaran hukum. Singkatnya, tiada lagi diskriminasi hukum di negeri ini.
Kita masih menunggu bukti dari Nusakambangan. Jika tak ada lagi yang istimewa buat Tommy dikemudian hari, maka kita perlu memberikan dukungan kepada pemerintahan Megawati agar terus konsisten menegakkan hukum. Tanpa pandangan bulu lagi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved