Ambruknya perancah (scaffolding) di lokasi pembangunan jalan di Nantou County, Taiwan, mengakibatkan runtuhnya ratusan ton baja dan beton. Rerntuhan itu menimpa para pekerja di lokasi tersebut. Enam dari tujuh korban tewas merupakan warga negara Indonesia.
The China Post, Jumat (01/10) memberitakan hal itu. Laporan tersebut juga mengabarkan tiga pekerja lainnya mengalami luka-luka. Seorang pekerja, belum ditemukan.
Kecelakaan itu terjadi pada Kamis, (30/09) sekitar pukul 13.30 waktu setempat. Sekitar 110 petugas penyelamat yang dipimpin militer melakukan upaya pertolongan untuk menemukan pekerja yang tertimbun.
Awalnya enam orang pekerja berhasil dikeluarkan dari timbunan. Tiga di antaranya pekerja asal Indonesia yang dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan tiga orang lainnya merupakan pekerja Taiwan yang mengalami luka-luka.
Kemudian dalam pencarian selanjutnya di malam hari, petugas penyelamat menemukan tiga lagi pekerja Indonesia. Ketiga WNI tersebut juga meninggal dunia. Berarti total enam WNI tewas dalam insiden itu.
Beberapa jam kemudian satu jasad lagi ditemukan. Dia adalah seorang warga Taiwan. Sedang seorang warga Taiwan yang menjadi sub-kontraktor di proyek tersebut hingga kini belum ditemukan. Pria itu diyakini masih tertimbun reruntuhan.
Proyek pembangunan jalan di Nantou County tersebut dimulai pada 19 Januari 2009 lalu. Proyek itu dijadwalkan selesai pada 13 Januari 2011 mendatang.
Pihak Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengaku sudah mendengar informasi tersebut. Kemlu kini tengah mencari tahu secara jelas mengenai peristiwa dan nasib WNI tersebut.
"Kita masih cari informasinya," ujar juru bicara Kemlu Teuku Faizasyah. Ia menambahkan, penelusuran dilakukan melalui Kamar Dagang Ekonomi di sana.
© Copyright 2024, All Rights Reserved