Kebijakan Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah yang memutuskan kembali pada Kurikulum 2006 adalah langkah mundur. Secara substansi Kurikulum 2013 sebenarnya tidak ada masalah. Kembali ke Kurikulum 2006 akan mengharuskan orang tua untuk membeli buku baru, padahal buku-buku Kurikulum 2013 selama ini digratiskan.
Demikian pandangan yang disampaikan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh kepada pers di Surabaya, akhir pekan lalu. “Kalau ada masalah teknis, mestinya dicarikan solusi perbaikannya, bukan balik ke belakang. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP atau Kurikulum 2006) secara substansi ada kekurangan dan secara teknis juga perlu persiapan lagi.”
Guru Besar ITS Surabaya itu mengatakan, bukti Kurikulum 2013 tidak ada masalah secara substansi adalah dengan tetap diberlakukannya Kurikulum itu untuk 6.221 sekolah. Kalau memang Kurikulum 2013 bermasalah, tentu tidak akan dipakai sama sekali.
“Mestinya, alternatifnya ya penerapannya tidak langsung dibajak dengan dibatasi pada 6.221 sekolah itu melainkan sekolah mana saja yang siap ya dipersilakan menerapkannya, apakah siap secara mandiri atau siap berdasarkan penilaian pemerintah," ujar dia.
Nuh mengatakan, untuk sekolah-sekolah yang tidak siap akan disiapkan oleh pemerintah melalui pendampingan dan pelatihan sampai benar-benar siap. Penyiapan guru dan buku itu merupakan tugas pemerintah.
“Kalau kembali pada Kurikulum 2006 atau KTSP itu justru mundur, karena secara substansi belum tentu lebih baik, dan butuh waktu lagi untuk melatih guru lagi (dengan KTSP) dan bahkan orang tua harus membeli buku KTSP," katanya.
Nuh bercerita, pihaknya pernah mengadakan UKG (uji kompetensi guru) untuk mengevaluasi penguasaan guru terhadap KTSP pada 2012. Ternyata nilai rata-rata UKG itu adalah 45. Padahal Kurikulum 2006 itu sudah berlaku selama 6 tahun.
“Jadi, kita perlu pelatihan guru lagi, padahal kita sudah melatih guru untuk Kurikulum 2013 dengan nilai UKG pada Kurikulum 2013 itu mencapai 71, meski tentu nilai 40 masih ada, tapi guru dengan nilai di atas 80 juga ada," ujar dia.
Nuh menyebut, ukuran penguasaan guru terhadap substansi dan metodologi Kurikulum 2013 juga masih lebih baik daripada penguasaan terhadap Kurikulum 2006. Saat itu, UKG dilakukan pada 1,3 juta guru.
Nuh menambahkan, Kemendikbud saat itu juga sudah merancang solusi untuk penyiapan guru yang nilai UKG-nya tidak bagus atau 40 yakni pendampingan dan klinik konsultasi bagi guru yang mengalami kesulitan. “Bahkan kita juga sudah merekomendasikan reformasi LPTK sebagai pabrik guru," katanya.
Selain itu, jika kembali pada Kurikulum 2006 (KTSP) akan mengharuskan orang tua untuk membeli buku baru, padahal buku-buku Kurikulum 2013 selama ini sudah digratiskan pemerintah. “Nanti, mafia buku akan merepotkan masyarakat lagi," ujar Nuh.
© Copyright 2024, All Rights Reserved